Meski Gen Z dikenal dengan idealisme mereka, mereka juga semakin realistis dalam menghadapi politik. Mereka tahu bahwa perubahan besar tidak akan terjadi dalam semalam. Namun, ini tidak berarti mereka bisa diabaikan atau diperlakukan dengan cara yang sama seperti generasi sebelumnya.
Gen Z ingin melihat langkah-langkah konkret, bukan janji-janji kosong. Mereka menilai politisi berdasarkan tindakan nyata dan rekam jejak, bukan sekadar retorika atau janji kampanye. Di sinilah letak tantangannya—politik harus menunjukkan hasil yang dapat diukur dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Generasi Z membawa perubahan besar dalam cara kita memahami politik dan pemilihan umum. Mereka memaksa politisi untuk berpikir ulang tentang pendekatan kampanye mereka, sekaligus mengajarkan pentingnya relevansi dan adaptasi terhadap perubahan zaman.
Dalam Pilkada yang akan datang, siapa pun yang ingin menang tidak bisa mengabaikan Gen Z. Kandidat yang mampu berbicara dengan bahasa mereka, memahami kekhawatiran mereka, dan menawarkan solusi nyata akan memiliki peluang lebih besar untuk menang. Di era digital ini, perebutan suara Gen Z bisa menjadi kunci kemenangan dalam Pilkada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H