Lebih lanjut Riboet Darmosoetopo (1975) mengatakan bahwa relief ini mengingatkan kepada salah satu adegan di dalam Adiparwa yang menggambarkan antara lain sutau keadaan orang-orang yang bergelantungan di Pitreloka (dunia bawah), karena sampai meninggal dunia orang tersebut tidak mempunyai keturunan, sehingga tidak ada yang mengantarkan ke swargaloka.
Jika dihubungakn dengan tema peruwatan atau penyelamatan yang menjadi latar belakang candi Ceto, adegan yang digambarkan pada panil ini sesuai untuk menggambarkan penyelamatan mereka yang masih menggantung dengan melalui penyelamatan atau ruwatan di candi ini.
Panil Sisi Timur
Panil pertama dari relief pada sisi timur susunan relief di teras ke IX candi Ceto menggambarkan dua orang tokoh yang saling berhadapan.Yang satu bertubuh besar yang mirip dengan tokoh punakawan sedangkan tokoh satunya bertubuh sedang dengan ciri seorang perempuan. Gambaran lain adalah sebuah rumah panggung beratap sirap dengan bentuk atap limasan yang berada di belakang tokoh yang diduga perempuan.Â
Sekilas panil ini mirip dengan adegan cerita pada panil I susunan relief sisi selatan, yaitu seorang punakawan yang bertemu dengan seorang tokoh perempuan pada panil ini kemungkinan besar bagian dari relief cerita Sudamala.Yaitu saat punakawan semar bertemu dengan raksasa Kalika di Gandamayu.Diceritakan bahwa setelah Sadewa berhasil meruwat Durga, pengikutnya yaitu Kalika belum bisa terbebas dari kutukan karena dosanya lebih besar, kemudian muncullah Semar yang merupakan pengiring Sadewa menghadap Kalika kemudian mempermainkannya.
Babak Sudamala yang menceritakan tentang Semar juga tentang pernikahannya dengan Ni Satohok setelah Sudamala mendapatkan dua putri bengawan Tambapetra. Diceritakan bahwa Semar yang mengetahui majikannya menikah dengan 2 orang putri Tambapetra ia pun ingin menikah. Semar meminta kepada Tambapetra agar mendapatkan pasangan juga.Akhirnya Semar mendapatkan Ni Satohok dan melakukan percintaan di tempat orang menumbuk padi (lesung).
Tetapi kemungkinan muncul cerita lain dalam panil ini, relief di candi Sukuh yang telah disampaikan sebelumnya berada pada menara sisi barat candi utama. Cerita ini tidak berkonteks dengan cerita Sudamala, jadi mungki muncul cerita lain selain Sudamala dalam panil-panil relief Ceto.
Jika dalam ikhtisar cerita Sudamala diatas adegan peperangan dalam cerita Sudamala tampak saat kedua raksasa Kalantaka-Kalanjaya menyerang para Pandawa di Astinapura.Diceritakan bahwa setelah para pandawa mengetahui serangan itu mereka mengadakan rapat di dalam istana dengan keputusan yang menunjuk Arjuna yang maju pertama untuk menghadapi musuh.
Mungkin panil ini menggambarkan kejadian itu karena penggambaran salah satu tokoh dengan hiasan supiturang membawa senjata busur dan panah yang identik dengan senjata Arjuna.Tokoh yang menghadapi Arjuna merupakan salah satu raksasa (Kalanjaya) yang berada pada sisi kanan panil dari sisi pengama.Hal ini mungkin sekali karena tokoh I I terlihat digambarkan berwajah menyeramkan yang merupakan ciri tokoh raksasa.