Mohon tunggu...
Yogi Pradana
Yogi Pradana Mohon Tunggu... -

besar di Mojokerto, penggemar sastra, wayang dan tinggalan masalalu, rajin melaksanakan nilai2 luhur termasuk cuci kaki sebelum berangkat ke warung kopi. lulusan arkeologi UGM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Apa yang Diabadikan dalam Panil-panil Relief di Candi Ceto?

11 Juni 2017   20:55 Diperbarui: 11 Juni 2017   21:09 2442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Ceto Kab. Karanganyar Jawa Tengah (Yogi Pradana)

Panil no. V Tatanan Sisi Selatan (Yogi Pradana)
Panil no. V Tatanan Sisi Selatan (Yogi Pradana)
Relief Dengan Adegan Serupa di Candi Sukuh (Yogi Pradana)
Relief Dengan Adegan Serupa di Candi Sukuh (Yogi Pradana)
Jika dilihat persamaan penggambaran pada kedua relief ini besar kemungkinan bahwa keduanya menceritakan kisah yang sama. Kesamaan salah satu tokoh yang membawa sebuah roda, mungkiin roda dharma yang mengandung nilai pemujaan, relief ini dapat ditafsirkan sebagai laku yoga atau samadhi. Tetapi anggapan lain yang dapat diajukan berdasrkan konteks adegan ini di candi Ceto adalah humum sebab akibat. Pada bagian atasnya juga muncul dua adegan yang belum diketahui.Adegan peperangan antar dua orang dan dua tokoh yang mirip dengan kera sedang bercakap-cakap.

Lebih lanjut Riboet Darmosoetopo (1975) mengatakan bahwa relief ini mengingatkan kepada salah satu adegan di dalam Adiparwa yang menggambarkan antara lain sutau keadaan orang-orang yang bergelantungan di Pitreloka (dunia bawah), karena sampai meninggal dunia orang tersebut tidak mempunyai keturunan, sehingga tidak ada yang mengantarkan ke swargaloka.

Jika dihubungakn dengan tema peruwatan atau penyelamatan yang menjadi latar belakang candi Ceto, adegan yang digambarkan pada panil ini sesuai untuk menggambarkan penyelamatan mereka yang masih menggantung dengan melalui penyelamatan atau ruwatan di candi ini.

Panil Sisi Timur

Panil pertama dari relief pada sisi timur susunan relief di teras ke IX candi Ceto menggambarkan dua orang tokoh yang saling berhadapan.Yang satu bertubuh besar yang mirip dengan tokoh punakawan sedangkan tokoh satunya bertubuh sedang dengan ciri seorang perempuan. Gambaran lain adalah sebuah rumah panggung beratap sirap dengan bentuk atap limasan yang berada di belakang tokoh yang diduga perempuan. 

Sekilas panil ini mirip dengan adegan cerita pada panil I susunan relief sisi selatan, yaitu seorang punakawan yang bertemu dengan seorang tokoh perempuan pada panil ini kemungkinan besar bagian dari relief cerita Sudamala.Yaitu saat punakawan semar bertemu dengan raksasa Kalika di Gandamayu.Diceritakan bahwa setelah Sadewa berhasil meruwat Durga, pengikutnya yaitu Kalika belum bisa terbebas dari kutukan karena dosanya lebih besar, kemudian muncullah Semar yang merupakan pengiring Sadewa menghadap Kalika kemudian mempermainkannya.

Babak Sudamala yang menceritakan tentang Semar juga tentang pernikahannya dengan Ni Satohok setelah Sudamala mendapatkan dua putri bengawan Tambapetra. Diceritakan bahwa Semar yang mengetahui majikannya menikah dengan 2 orang putri Tambapetra ia pun ingin menikah. Semar meminta kepada Tambapetra agar mendapatkan pasangan juga.Akhirnya Semar mendapatkan Ni Satohok dan melakukan percintaan di tempat orang menumbuk padi (lesung).

Panil no. I Sisi Timur (Yogi Pradana)
Panil no. I Sisi Timur (Yogi Pradana)
Panil no. II Tatanan Sisi Timur (Yogi Pradana)
Panil no. II Tatanan Sisi Timur (Yogi Pradana)
Panil selanjutnya pada sisi timur memperlihatkan adegan dua orang ksatria saling berhadapan dengan masing-masing membawa busur panah yang dipisahkan oleh sebuah gunungan yang mirip api yang berkobar. Cerita ini secara sederhana bisa ditafsirkan sebagai adegan peperangan diantara dua orang dengan menggunakan senjata busur (panah).Karena panil-panil sebelumnya yang sekonteks dengan satu panil ini lebih bisa menjelaskan cerita dari Sudamala, maka kemungkinan besar relief ini juga merupakan bagian dari cerita itu. 

Tetapi kemungkinan muncul cerita lain dalam panil ini, relief di candi Sukuh yang telah disampaikan sebelumnya berada pada menara sisi barat candi utama. Cerita ini tidak berkonteks dengan cerita Sudamala, jadi mungki muncul cerita lain selain Sudamala dalam panil-panil relief Ceto.

Jika dalam ikhtisar cerita Sudamala diatas adegan peperangan dalam cerita Sudamala tampak saat kedua raksasa Kalantaka-Kalanjaya menyerang para Pandawa di Astinapura.Diceritakan bahwa setelah para pandawa mengetahui serangan itu mereka mengadakan rapat di dalam istana dengan keputusan yang menunjuk Arjuna yang maju pertama untuk menghadapi musuh.

Mungkin panil ini menggambarkan kejadian itu karena penggambaran salah satu tokoh dengan hiasan supiturang membawa senjata busur dan panah yang identik dengan senjata Arjuna.Tokoh yang menghadapi Arjuna merupakan salah satu raksasa (Kalanjaya) yang berada pada sisi kanan panil dari sisi pengama.Hal ini mungkin sekali karena tokoh I I terlihat digambarkan berwajah menyeramkan yang merupakan ciri tokoh raksasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun