“Kalau bicara soal kebersihan jelas tidak bisa lepas dari masalah sampah. Karena itu, kami membentuk agen khusus bank sampah di desa Sukajaya Lempasing untuk mulai mengumpulkan sampah dan mengolah sampah tersebut agar bisa bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga sebagai sumber mata pencaharian desa.” Jelas Achmad Agus Purwanto selaku anggota Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-M) Universitas Lampung.
Istilah bank sampah, membuat mereka teringat langsung pada aktivitas perbankan. Meski latar belakang pendidikan mereka di bidang kesehatan, kelima mahasiswa tersebut mencoba mengadopsi konsep bank konvensional pada bank sampah.
“Waktu itu kami kepikiran bagaimana mengelola sampah seperti mengelola uang di bank. Gagasan ini kami coba kepada warga desa Sukajaya, dan mereka menerimanya.” Tambah Muhammad Yogi Maryadi.
Tidak hanyabank sampah, pelatihan lainnya seperti cara budidaya ikan nila, penggunaan kelambu, dan pelatihan pembuatan sediaan apus darah tepi pun juga diajarkan kepada warga desa.
"Kami mengundang seluruh masyarakat untuk mengikuti pengenalan dan pendekatan materi mengenai malaria. Selanjutnya kami memilih tiga puluh dari seluruh masyarakat yang mampu dan berkenan menjadi Anggota BOM, termasuk di dalamnya warga yang direkomendasikan kepala desa. Dalam kegiatan ini, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran sebagai instansi yang menaungi kesehatan di Kabupaten Pesawaran." Jelas Angga Hendro Proyono selaku Ketua Tim PKM Universitas Lampung.
Di samping itu, Ibu Fathonah selaku Ibu Kepala Desa Sukajaya Lempasing, memberikan apresiasinya dengan adanya inovasi program baru ini.