Mohon tunggu...
Muhammad YogiM
Muhammad YogiM Mohon Tunggu... Dokter - Penulis

Utamakan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inspiratif, Mahasiswa Kedokteran Ini Ciptakan BOM Passion

22 Mei 2017   18:44 Diperbarui: 22 Mei 2017   19:14 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda pikirkan bila mendengar kata malaria? Malaria merupakan penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Hingga kini, malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi, seperti bayi, anak balita, maupun ibu hamil. 


Malaria jarang sekali menular secara langung dari satu orang ke orang lainnya. Tetapi anda harus berhati-hati karena penyakit ini bisa menular jika terjadi kontak langsung dengan darah penderita. Janin di dalam kandungan  pun juga bisa terinfeksi malaria karena tertular dari darah sang ibu.


Indonesia bersama negara-negara lain di seluruh dunia bergabung dalam sebuah kerjasama global yang dinamai Millenium Development Goals (MDGs) untuk memberantas sejumlah penyakit, salah satunya malaria.


Angka kejadian malaria pada suatu wilayah ditentukan dengan Annual Parasite Incidence (API) pertahun. API sendiri merupakan jumlah kasus positif malaria per 1.000 penduduk setiap tahunnya.


Program dunia ini mengalami penurunan sejak 2011 hingga 2015. Pada tahun 2011, terdapat 1.75 kasus malaria per 1.000 penduduk, sedangkan pada tahun 2015, angka menurun menjadi 0.85 kasus malaria per 1.000 penduduk.


Meskipun telah mengalami penurunan yang cukup pesat, negara kita masih dibilang belum bisa bebas dari malaria, terutama di wilayah-wilayah seperti Papua, NTT, Maluku, Lampung, dan Bengkulu yang merupakan penyumbang terbanyak kasus malaria di Indonesia.


Ada banyak upaya pencegahan maupun penyembuhan lainnya yang sudah dicoba untuk mengurangi angka kejadian malaria. Hanya saja, upaya tersebut masih dinilai kurang efektif karena pelaksanaannya yang tidak sistematis dan konsisten. Ditambah lagi dengan kebersihan lingkungan yang buruk, kurangnya penggunaan kelambu saat tidur dan pemberantasan jentik nyamuk serta meningkatnya kecenderungan masyarakat yang merasa bosan terhadap metode pencegahan yang terlalu monoton. Sehingga semangat masyarakat menjadi semakin berkurang.


Oleh karena itu, lima mahasiswa Universitas Lampung mencari solusi yang tepat dengan menciptakan sebuah program cerdas sebagai solusi optimalisasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pemberantasan malaria yang kini masih menjadi masalah kesehatan khususnya di Indonesia.


Angga Hendro Priyono, Muhammad Yogi Maryadi, Achmad Agus Purwanto, Rizky ArifPrasetyo, dan Isma Fadlilatus Sa'diyah di bawah bimbingan Dr. Dyah Wulan SRW,SKM., M.Kes, merupakan lima mahasiswa yang mencetuskan Program "BOM PASSION” (Bank for Malaria Eradication: Program Cerdas Berbasis 5 Tingkat Pencegahan) sebagai Solusi Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Eradikasi Malaria.

Program ini terdiri dari pembentukan Agen Bank for Malaria Eradication (BOM), pelatihan, simulasi, sharing, dan evaluasi seputar penyakit malaria sebagai media pembelajaran dan praktek yang efektif bagi masyarakat yang tergabung dalam anggota serta penjalanan program BOM dengan menerapkan prinsip 5 Level Prevention antara lain Health Promotion (Peningkatan Kesehatan), General and Specific Protection (Perlindungan Khusus), Early Diagnosis and Prompt Treatment (Deteksi Dini), Disability Limitation (Pengobatan dan Tindakan) dan Rehabilitation (Pemulihan).


Dalam pelaksanaannya, juga dilakukan pelatihan dan pendalaman program deposit bank sampah. Apa itu bank sampah? Ide sederhana ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus malaria di daerah Pesawaran, Lampung. Dalam benak lima mahasiswa tersebut, dengan membentuk bengkel kesehatan lingkungan, mereka bisa mengajak warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun