Mohon tunggu...
Yogi Firmansyah
Yogi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - XII MIPA 4 SAVAL

ALLAHUAKBAR...!!!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Reaksi Adisi

25 Februari 2022   19:42 Diperbarui: 25 Februari 2022   23:53 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nggak. Ayahku gak jahat. Ia banyak menjual aset dan bahkan investasinya banyak ia tarik demi pengobatanku. Aku merasa sangat bersalah kepada keluargaku, karena sudah berusaha maksimal mengobatiku namun tak kunjung sembuh, Ayahku jadi bangkrut. Keluarga kami jadi miskin” Kata Anwar kepada Nita yang sedang menatap nya dengan serius

“Ya itu sih salah ayah kamu lah. Kenapa dia gak berhenti rokok. Coba aja kalo dia gak ngerokok, pasti kamu gak begini dan ayahmu itu gak akan bangkrut” kata Nita sambil menepuk bahu Anwar

“Tapi ada sejumlah 1 juta dollar As uang ayahku yang masih dibekukan oleh pihak luar negeri karena mengalami beberapa kendala. Di negara AS kalo gak salah” Ucap Anwar

“hemm, gitu ya, banyak juga. Semoga bisa cair dan tidak ada kendala juga bisa membawamu berobat dan kamu sembuh, Aamiin” Kata Nita yang lansung menarik nafas

“Aamiin. Terimakasih Nita”

*Setelah pulang dari Bioskop

      Sekembalinya Anwar dari rumah Wira, ia lansung terjatuh hingga membuat diri dan motornya terjatuh. Untung nya Anwar tidak terjatuh di jalan raya, ia hanya jatuh di perkomplekan yang memang tak jauh dari rumah Wira. Namun, Wira tidak mengetahui apa-apa. Ada yang melihat Anwar terjatuh dan segera memanggil bantuan medis.

       ½ jam berlalu, keluarga dari Anwar datang ke rumah sakit Pahlawan Agung, ibu Awar menangis dari depan RS sampe ke kamar UGD. Ia melihat Anwar yang sedang di tangani oleh dokter. Rasa penyesalan terlihat sangat besar di muka sang Ayah. Mengharapkan sebuah keajaiban yang sebenarnya ia sendiri lah yang menghancurkan semuanya.

“Bagaimana dok?” Tanya Ayah Anwar yang melihat dokter sudah keluar dari ruangannya.

“Hem, begini pak, buk. Anak ibu dan bapak yang bernama Anwar masih hidup. Akan tetapi, karena kanker nya semakin ganas. Nyawa nya kemungkinan hanya akan tersisa 12 hari lagi. Ia besok kemungkinan akan tersadar” Ucap dokter sambil menenangkan kedua orangtua Anwar.

      Konflik di antara Ayah dan Ibu Anwar terlihat, Mereka saling menyalahkan. Namun perdebatan mereka tetap berujung saling memaafkan. Di balik duka yang sangat mendalam, Pengacara Ayah Anwar menelpon, ia membawa kabar baik. Ia besok akan pergi untuk mengurusi keuangan yang dibekukan oleh pihak AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun