Di era digital saat ini, alasan untuk melakukan PHK menjadi lebih kompleks. Selain faktor ekonomi, kemajuan teknologi juga berperan penting. Digitalisasi dan otomatisasi proses bisnis telah mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual.Â
Di sisi lain, tekanan dari investor dan tuntutan pasar untuk mempertahankan atau meningkatkan keuntungan juga menjadi pendorong bagi perusahaan untuk merampingkan jumlah karyawan.
Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan semakin menyadari dampak negatif dari PHK yang diumumkan secara terbuka. Reaksi keras dari media, tekanan dari serikat pekerja, serta penurunan moral dan produktivitas di antara karyawan yang tersisa adalah beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk mencari cara lain dalam menangani PHK.Â
Di sinilah munculnya tren PHK diam-diam sebagai strategi yang dianggap lebih efektif dalam menjaga stabilitas internal perusahaan dan menghindari reaksi publik yang negatif.
Alasan Mengapa Perusahaan Melakukan PHK Diam-Diam
PHK diam-diam adalah sebuah fenomena di mana perusahaan memilih untuk melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa banyak publikasi atau pengumuman. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa perusahaan memilih strategi ini:
Mengurangi Dampak Publikasi Negatif
Salah satu alasan utama perusahaan memilih untuk melakukan PHK diam-diam adalah untuk mengurangi dampak negatif dari publikasi media. PHK yang diumumkan secara terbuka cenderung menarik perhatian media dan masyarakat, yang sering kali menimbulkan citra negatif bagi perusahaan.Â
Publikasi yang buruk dapat mempengaruhi reputasi perusahaan, terutama jika PHK dilakukan dalam jumlah besar atau terhadap pekerja yang telah lama mengabdi.
Dengan melakukan PHK secara diam-diam, perusahaan berharap dapat menghindari sorotan media yang berlebihan dan mencegah terjadinya krisis reputasi. Hal ini terutama penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor publik atau yang sangat bergantung pada citra positif di mata konsumen.Â
Menghindari berita negatif juga penting dalam menjaga harga saham perusahaan tetap stabil, karena berita tentang PHK besar-besaran sering kali diikuti dengan penurunan harga saham.
Menghindari Konflik Internal
PHK yang diumumkan secara terbuka dapat menyebabkan ketegangan di antara karyawan yang tersisa. Ketidakpastian dan ketakutan akan kehilangan pekerjaan dapat menurunkan moral dan produktivitas karyawan, yang pada akhirnya merugikan perusahaan. Dalam beberapa kasus, pengumuman PHK bahkan dapat memicu protes dari karyawan atau serikat pekerja.
Dengan melakukan PHK secara diam-diam, perusahaan dapat mengelola proses tersebut dengan lebih hati-hati, memberikan waktu bagi manajemen untuk merencanakan langkah-langkah mitigasi dan menjaga stabilitas di lingkungan kerja.Â