Mohon tunggu...
Yogi Adnan
Yogi Adnan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Enggagement

Hoby Finance book Bloging, games sport writer

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hasil Analisis Mendalam Prospek Inflasi yang Terjadi di Indonesia

15 Juli 2024   11:06 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:18 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan Moneter: Bank Sentral Tiongkok (PBOC) menggunakan kombinasi kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif untuk menjaga stabilitas ekonomi.

3. Singapura:

Kebijakan Nilai Tukar: Pemerintah Singapura menerapkan sistem nilai tukar yang dikelola untuk menjaga stabilitas mata uangnya.

Kebijakan Fiskal: Pemerintah Singapura menerapkan kebijakan fiskal yang disiplin untuk menjaga stabilitas anggaran negara.

4. Israel:

Kebijakan Moneter: Bank Sentral Israel (BoI) menggunakan kombinasi suku bunga tinggi dan intervensi pasar valas untuk mengendalikan inflasi.

Kebijakan Fiskal: Pemerintah Israel menerapkan kebijakan fiskal yang ketat untuk menjaga stabilitas anggaran negara.

5. Chili:

Kebijakan Moneter: Bank Sentral Chili (BCCh) menggunakan kebijakan moneter yang ketat untuk mengendalikan inflasi.

Reformasi Struktur: Pemerintah Chili melakukan reformasi struktur ekonomi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Praktik Terbaik yang Dapat Dipelajari:

Komunikasi yang Efektif: Pemerintah harus secara efektif mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang penyebab inflasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya.

Kebijakan Moneter yang Tepat: Bank sentral harus menggunakan kebijakan moneter yang tepat untuk mengendalikan inflasi tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan Fiskal yang Prudent: Pemerintah harus menerapkan kebijakan fiskal yang prudent untuk menjaga stabilitas anggaran negara.

Pengendalian Harga yang Tepat: Pengendalian harga harus dilakukan secara selektif dan terukur untuk menghindari distorsi pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun