Hal ini menciptakan keterlibatan yang lebih aktif dari kedua belah pihak dalam mengelola risiko yang terkait dengan investasi atau pembiayaan. Di sisi lain, dalam pembiayaan konvensional, risiko lebih cenderung ditanggung oleh peminjam, yang harus membayar bunga terlepas dari hasil investasi atau usaha yang didanai.
Kesimpulan
Dalam mengambil keputusan antara pembiayaan syariah dan konvensional, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai dan prinsip yang Anda anut, serta dampak finansial jangka panjang dari kedua jenis pembiayaan tersebut.Â
Meskipun pembiayaan syariah menawarkan transparansi, keadilan, dan pembagian risiko yang lebih baik, pembiayaan konvensional dapat memberikan akses ke dana yang lebih besar meskipun dengan risiko bunga yang tinggi. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai Anda.
Sumber:
https://www.bfi.co.id/id/blog/8-perbedaan-pembiayaan-syariah-dan-konvensional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H