Memiliki biaya iuran tahunan: Bank biasanya mengenakan biaya iuran tahunan untuk penggunaan kartu kredit.
Berisiko penyalahgunaan: Jika kartu kredit hilang atau dicuri, penipu dapat menggunakannya untuk melakukan transaksi atas nama nasabah.
d. Contoh Aplikasi:
Kartu kredit Mandiri Fiesta: Kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan program reward cashback dan poin.
Kartu kredit BCA Gen X: Kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank BCA dengan program reward gaya hidup dan traveling.
Kartu kredit BNI TapCash: Kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia dengan fitur pembayaran non tunai dan e-money.
Uang Elektronik (e-Money)
a. Cara Kerja:
Uang elektronik (e-Money) memiliki chip yang menyimpan saldo yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi. Saat melakukan transaksi, kartu e-Money ditempelkan pada reader di kasir toko atau terminal pembayaran. Reader akan membaca data chip dan saldo pada kartu e-Money akan dipotong sesuai dengan nominal transaksi. Transaksi e-Money tidak memerlukan verifikasi PIN seperti kartu debit dan kartu kredit.
b. Manfaat:
- Praktis dan mudah digunakan: Kartu e-Money dapat digunakan untuk berbagai transaksi dengan cepat dan mudah.
- Meningkatkan keamanan transaksi: Kartu e-Money dilindungi dengan chip dan teknologi keamanan yang mempersulit pemalsuan.
- Meminimalisir risiko pencurian uang tunai: Dengan menggunakan e-Money, risiko kehilangan uang tunai akibat pencurian atau perampokan dapat diminimalisir.
- Membantu mengelola pengeluaran: Transaksi e-Money dapat dilacak dengan mudah melalui aplikasi atau website, sehingga membantu nasabah dalam mengelola pengeluaran mereka.
- Dapat digunakan untuk berbagai jenis transaksi: Kartu e-Money dapat digunakan untuk berbagai jenis transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, tiket elektronik, dan lain sebagainya.
c. Kekurangan:
- Saldo kartu e-Money terbatas: Saldo kartu e-Money tidak dapat melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh penerbit.
- Terdapat biaya pengisian saldo: Pengisian saldo kartu e-Money biasanya dikenakan biaya, tergantung pada metode pengisian yang digunakan.
- Memiliki masa berlaku: Beberapa kartu e-Money memiliki masa berlaku tertentu, dan kartu harus diperpanjang setelah masa berlaku habis.
- Rentan terhadap kerusakan: Jika kartu e-Money rusak atau tergores, kartu tidak dapat digunakan lagi dan harus diganti dengan kartu baru.
d. Contoh Aplikasi:
- Flazz BCA: Kartu e-Money yang diterbitkan oleh Bank BCA dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, dan lain sebagainya.
- Brizzi BRI: Kartu e-Money yang diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, dan lain sebagainya.
- TapCash BNI: Kartu e-Money yang diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, dan lain sebagainya.
- LinkAja: Aplikasi e-Money yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, tagihan, dan lain sebagainya.
- GoPay: Aplikasi e-Money yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, pesan makanan, dan lain sebagainya.
- OVO: Aplikasi e-Money yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, pesan makanan, dan lain sebagainya.
4. Pembayaran Berbasis Kode QR
a. Cara Kerja:
Pembayaran berbasis kode QR menggunakan kode QR yang unik untuk setiap transaksi. Pembeli memindai kode QR dengan aplikasi mobile banking atau e-Wallet di smartphone mereka. Aplikasi akan terhubung dengan sistem pembayaran dan menampilkan nominal transaksi. Pembeli kemudian dapat memasukkan PIN atau menggunakan biometrik untuk menyelesaikan transaksi.
b. Manfaat:
- Praktis dan mudah digunakan: Pembayaran berbasis kode QR dapat dilakukan dengan mudah dan cepat hanya dengan memindai kode QR.
- Meningkatkan keamanan transaksi: Kode QR yang unik dan sistem pembayaran yang terenkripsi membantu meningkatkan keamanan transaksi.
- Meminimalisir risiko penipuan: Pembayaran berbasis kode QR membantu meminimalisir risiko penipuan karena kode QR tidak dapat dipalsukan.
- Dapat digunakan di berbagai tempat: Pembayaran berbasis kode QR dapat digunakan di berbagai tempat yang menerima pembayaran non tunai, seperti toko, restoran, dan kafe.
c. Kekurangan:
- Membutuhkan smartphone dengan koneksi internet: Pembayaran berbasis kode QR memerlukan smartphone dengan koneksi internet untuk memindai kode QR dan menyelesaikan transaksi.
- Aplikasi pembayaran harus diunduh dan diaktifkan terlebih dahulu: Pembeli harus mengunduh dan mengaktifkan aplikasi mobile banking atau e-Wallet di smartphone mereka sebelum dapat menggunakan pembayaran berbasis kode QR.
- Memiliki risiko pencurian data: Jika smartphone pembeli diretas, penjahat dapat mencuri data kartu kredit atau debit mereka yang tersimpan dalam aplikasi pembayaran.
d. Contoh Aplikasi:
- QRIS: Standar kode QR nasional yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan dapat digunakan di berbagai aplikasi mobile banking dan e-Wallet.
- GoPay QR: Kode QR yang unik untuk aplikasi GoPay yang dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai toko, restoran, dan kafe.
- OVO QR: Kode QR yang unik untuk aplikasi OVO yang dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai toko, restoran, dan kafe.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H