Mohon tunggu...
Yogi Adnan
Yogi Adnan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Digital Enggagement

Hoby Finance book Bloging, games sport writer

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengertian dan Jenis-jenis Pembayaran Non Tunai yang Ada Indonesia

28 Juni 2024   12:39 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bfi.co.id/id/blog/ini-jenis-jenis-alat-pembayaran-non-tunai-manfaat-dan-kekurangannya

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan pergeseran gaya hidup masyarakat, penggunaan alat pembayaran non tunai (APNT) di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini didorong oleh berbagai keunggulan yang ditawarkan APNT dibandingkan dengan metode pembayaran tradisional menggunakan uang tunai, seperti kepraktisan, keamanan, efisiensi, dan kemudahan dalam melacak pengeluaran.

Sumber gambar: bfi.co.id

Artikel ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai jenis APNT yang populer digunakan di Indonesia. Dalam artikel ini, dibahas pula cara kerja, manfaat, kekurangan, dan contoh aplikasi dari setiap jenis APNT.

1. Kartu Debit

a. Cara Kerja:

Kartu debit dilengkapi dengan chip yang menyimpan data nasabah dan informasi saldo rekening. Saat melakukan transaksi, kartu debit digesek pada mesin Electronic Data Capture (EDC) di kasir toko. Mesin EDC akan membaca data chip dan terhubung dengan sistem bank untuk memverifikasi transaksi. Jika transaksi valid, dana akan didebet dari rekening nasabah dan struk pembayaran akan dicetak.

b. Manfaat:

Praktis dan mudah digunakan: Kartu debit dapat digunakan untuk berbagai transaksi di toko-toko yang memiliki mesin EDC.

Meningkatkan keamanan transaksi: Kartu debit dilindungi dengan PIN dan teknologi chip yang mempersulit pemalsuan.

Memungkinkan penarikan tunai di ATM: Nasabah dapat menarik uang tunai dari rekening mereka menggunakan kartu debit di ATM.

Dapat digunakan untuk pembayaran tagihan: Kartu debit dapat digunakan untuk membayar tagihan listrik, air, telepon, dan internet banking.

Memiliki fitur riwayat transaksi: Nasabah dapat melihat riwayat transaksi mereka melalui aplikasi mobile banking atau internet banking.

c. Kekurangan:

Saldo kartu debit terbatas pada saldo rekening bank: Transaksi dengan kartu debit tidak dapat melebihi saldo yang tersedia di rekening nasabah.

Terdapat biaya administrasi bulanan: Bank biasanya mengenakan biaya administrasi bulanan untuk penggunaan kartu debit.

Rentan terhadap penipuan: Jika PIN kartu debit diketahui oleh orang lain, mereka dapat melakukan transaksi atas nama nasabah.

d. Contoh Aplikasi:

Kartu debit Bank Mandiri: Kartu debit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri.

Kartu debit BCA: Kartu debit yang diterbitkan oleh Bank BCA.

Kartu debit BRI: Kartu debit yang diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia.

2. Kartu Kredit

a. Cara Kerja:

Kartu kredit memiliki chip yang menyimpan data nasabah dan limit kredit yang diberikan oleh bank. Saat melakukan transaksi, kartu kredit digesek pada mesin EDC di kasir toko. Mesin EDC akan membaca data chip dan terhubung dengan sistem bank untuk memverifikasi transaksi. Jika transaksi valid, bank akan menyetujui transaksi dan nasabah akan menerima tagihan bulanan yang harus dilunasi.

b. Manfaat:

Memungkinkan berbelanja atau melakukan transaksi tanpa perlu membawa uang tunai: Kartu kredit dapat digunakan untuk berbelanja di toko-toko, restoran, hotel, dan tempat lainnya yang menerima pembayaran dengan kartu kredit.

Menawarkan program reward dan promo menarik: Banyak bank menawarkan program reward dan promo menarik bagi pengguna kartu kredit, seperti cashback, poin, dan diskon.

Membantu membangun riwayat kredit yang baik: Penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab dapat membantu membangun riwayat kredit yang baik, yang bermanfaat untuk pengajuan kredit di masa depan.

Memberikan perlindungan asuransi pada transaksi: Beberapa kartu kredit menawarkan asuransi perjalanan, kecelakaan, dan perlindungan lainnya.

c. Kekurangan:

Dikenakan bunga jika tidak melunasi tagihan tepat waktu: Jika nasabah tidak melunasi tagihan kartu kredit tepat waktu, mereka akan dikenakan bunga yang tinggi.

Memiliki biaya iuran tahunan: Bank biasanya mengenakan biaya iuran tahunan untuk penggunaan kartu kredit.

Berisiko penyalahgunaan: Jika kartu kredit hilang atau dicuri, penipu dapat menggunakannya untuk melakukan transaksi atas nama nasabah.

d. Contoh Aplikasi:

Kartu kredit Mandiri Fiesta: Kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan program reward cashback dan poin.

Kartu kredit BCA Gen X: Kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank BCA dengan program reward gaya hidup dan traveling.

Kartu kredit BNI TapCash: Kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia dengan fitur pembayaran non tunai dan e-money.

Uang Elektronik (e-Money)

a. Cara Kerja:

Uang elektronik (e-Money) memiliki chip yang menyimpan saldo yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi. Saat melakukan transaksi, kartu e-Money ditempelkan pada reader di kasir toko atau terminal pembayaran. Reader akan membaca data chip dan saldo pada kartu e-Money akan dipotong sesuai dengan nominal transaksi. Transaksi e-Money tidak memerlukan verifikasi PIN seperti kartu debit dan kartu kredit.

b. Manfaat:

  • Praktis dan mudah digunakan: Kartu e-Money dapat digunakan untuk berbagai transaksi dengan cepat dan mudah.
  • Meningkatkan keamanan transaksi: Kartu e-Money dilindungi dengan chip dan teknologi keamanan yang mempersulit pemalsuan.
  • Meminimalisir risiko pencurian uang tunai: Dengan menggunakan e-Money, risiko kehilangan uang tunai akibat pencurian atau perampokan dapat diminimalisir.
  • Membantu mengelola pengeluaran: Transaksi e-Money dapat dilacak dengan mudah melalui aplikasi atau website, sehingga membantu nasabah dalam mengelola pengeluaran mereka.
  • Dapat digunakan untuk berbagai jenis transaksi: Kartu e-Money dapat digunakan untuk berbagai jenis transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, tiket elektronik, dan lain sebagainya.

c. Kekurangan:

  • Saldo kartu e-Money terbatas: Saldo kartu e-Money tidak dapat melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh penerbit.
  • Terdapat biaya pengisian saldo: Pengisian saldo kartu e-Money biasanya dikenakan biaya, tergantung pada metode pengisian yang digunakan.
  • Memiliki masa berlaku: Beberapa kartu e-Money memiliki masa berlaku tertentu, dan kartu harus diperpanjang setelah masa berlaku habis.
  • Rentan terhadap kerusakan: Jika kartu e-Money rusak atau tergores, kartu tidak dapat digunakan lagi dan harus diganti dengan kartu baru.

d. Contoh Aplikasi:

  • Flazz BCA: Kartu e-Money yang diterbitkan oleh Bank BCA dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, dan lain sebagainya.
  • Brizzi BRI: Kartu e-Money yang diterbitkan oleh Bank Rakyat Indonesia dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, dan lain sebagainya.
  • TapCash BNI: Kartu e-Money yang diterbitkan oleh Bank Negara Indonesia dan dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, dan lain sebagainya.
  • LinkAja: Aplikasi e-Money yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, tagihan, dan lain sebagainya.
  • GoPay: Aplikasi e-Money yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, pesan makanan, dan lain sebagainya.
  • OVO: Aplikasi e-Money yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di toko, transportasi publik, pesan makanan, dan lain sebagainya.

4. Pembayaran Berbasis Kode QR

a. Cara Kerja:

Pembayaran berbasis kode QR menggunakan kode QR yang unik untuk setiap transaksi. Pembeli memindai kode QR dengan aplikasi mobile banking atau e-Wallet di smartphone mereka. Aplikasi akan terhubung dengan sistem pembayaran dan menampilkan nominal transaksi. Pembeli kemudian dapat memasukkan PIN atau menggunakan biometrik untuk menyelesaikan transaksi.

b. Manfaat:

  • Praktis dan mudah digunakan: Pembayaran berbasis kode QR dapat dilakukan dengan mudah dan cepat hanya dengan memindai kode QR.
  • Meningkatkan keamanan transaksi: Kode QR yang unik dan sistem pembayaran yang terenkripsi membantu meningkatkan keamanan transaksi.
  • Meminimalisir risiko penipuan: Pembayaran berbasis kode QR membantu meminimalisir risiko penipuan karena kode QR tidak dapat dipalsukan.
  • Dapat digunakan di berbagai tempat: Pembayaran berbasis kode QR dapat digunakan di berbagai tempat yang menerima pembayaran non tunai, seperti toko, restoran, dan kafe.

c. Kekurangan:

  • Membutuhkan smartphone dengan koneksi internet: Pembayaran berbasis kode QR memerlukan smartphone dengan koneksi internet untuk memindai kode QR dan menyelesaikan transaksi.
  • Aplikasi pembayaran harus diunduh dan diaktifkan terlebih dahulu: Pembeli harus mengunduh dan mengaktifkan aplikasi mobile banking atau e-Wallet di smartphone mereka sebelum dapat menggunakan pembayaran berbasis kode QR.
  • Memiliki risiko pencurian data: Jika smartphone pembeli diretas, penjahat dapat mencuri data kartu kredit atau debit mereka yang tersimpan dalam aplikasi pembayaran.

d. Contoh Aplikasi:

  • QRIS: Standar kode QR nasional yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan dapat digunakan di berbagai aplikasi mobile banking dan e-Wallet.
  • GoPay QR: Kode QR yang unik untuk aplikasi GoPay yang dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai toko, restoran, dan kafe.
  • OVO QR: Kode QR yang unik untuk aplikasi OVO yang dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai toko, restoran, dan kafe.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun