Pasar majalah cetak memang tidak begitu berkembang. Namun mereka tidak menghilang secepat yang diperkirakan. Penulis Hope Corrigan mencatat, ada sesuatu yang menarik tentang estetika majalah cetak. Kehati-hatian dalam tata letak, gambar, dan penyalinan tidak selalu dapat direplikasi di layar. Memang benar, majalah-majalah yang sangat berfokus pada fotografi dan desain visual seperti majalah fashion dan perjalanan, akan bertahan lama di media cetak.
Mengutip pakar majalah Samir Husni mengamati bahwa majalah-majalah cetak independen yang sedang berkembang lebih berfokus pada penargetan pembaca khusus. Kemajuan teknologi pencetakan membuat pencetakan dalam jumlah kecil menjadi lebih hemat biaya. Hal ini memungkinkan majalah baru berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Majalah cetak tidak dapat bersaing dengan media digital dalam menyediakan konten terkini kepada khalayak ramai. Namun majalah berpotensi mempertahankan pembaca yang berdedikasi dengan publikasi yang bermakna dan estetis.Â
Meskipun sirkulasi dan pengaruhnya mungkin berkurang, majalah cetak tidak mati atau sekarat. Keberadaan majalah saat ini dapat dilihat sebagai produk yang tengah bergerak ke tempat yang lebih kecil tapi berkelanjutan dalam lanskap media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H