Mohon tunggu...
Yoga Wanda Prasetio
Yoga Wanda Prasetio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama: Yoga Wanda Prasetio NIM: 42321010054 Prodi: Desain Komunikasi Visual Fakultas: FDSK Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Panopticon "Jeremy Betham"

22 Mei 2023   22:25 Diperbarui: 22 Mei 2023   22:27 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, Bentham juga berpendapat bahwa sistem Panopticon akan menciptakan keadilan yang lebih baik dalam proses hukum. Dalam sistem pengadilan tradisional, hanya sedikit kasus yang dibawa ke pengadilan, sedangkan banyak tindakan pelanggaran tidak pernah terungkap. Dalam Panopticon, dengan adanya pengawasan yang tak terlihat, tindakan pelanggaran akan terdeteksi lebih efektif, sehingga mendorong pencegahan dan penegakan hukum yang lebih adil.

Selain itu, latar belakang historis dan sosial juga memberikan motivasi bagi Bentham dalam mengembangkan konsep Panopticon. Pada masa itu, sistem penjara dan pengawasan yang ada dianggap tidak efektif dalam menjaga ketertiban dan mencegah kejahatan. Bentham melihat perlunya perubahan dalam sistem tersebut untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan teratur.

Selama era tersebut, masyarakat Eropa sedang mengalami perubahan sosial dan industri yang signifikan. Pertumbuhan perkotaan, industrialisasi, dan perubahan dalam struktur sosial membawa tantangan baru dalam menjaga ketertiban dan mengendalikan perilaku individu. Dalam konteks ini, konsep Panopticon dirancang sebagai solusi untuk mengatasi masalah pengawasan dan disiplin dalam masyarakat yang semakin kompleks.

Bentham juga terinspirasi oleh perkembangan arsitektur pada saat itu. Konsep arsitektur Panopticon didasarkan pada ide struktur sentral dengan sel-sel penahanan yang menghadap ke pusat pengawasan. Bentham melihat potensi desain arsitektur ini untuk menciptakan pengawasan yang efektif dan terpusat dalam berbagai konteks, termasuk penjara, pabrik, dan institusi sosial lainnya.

Selain itu, Bentham memiliki pemikiran progresif dalam hal perlakuan terhadap tahanan dan individu yang terlibat dalam sistem Panopticon. Meskipun mereka terus-menerus dipantau, Bentham menekankan perlunya memperlakukan mereka dengan manusiawi dan menghindari perlakuan yang tidak adil atau kejam. Pendekatan ini mencerminkan pandangan Bentham yang lebih luas tentang keadilan dan kesejahteraan sosial.

Dalam kesimpulannya, Jeremy Bentham mengembangkan konsep Panopticon dengan motivasi utama untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dalam rangka mencapai kontrol sosial dan disiplin dalam masyarakat. Latar belakang historis, pandangan utilitarianisme, perkembangan arsitektur, dan pemikiran progresif tentang perlakuan terhadap individu menjadi faktor yang memotivasi pengembangan konsep ini. Walaupun kontroversial dan menuai kritik, konsep Panopticon tetap relevan dalam studi kekuasaan, pengawasan, dan kontrol sosial dalam masyarakat kontemporer.

Konsep Panopticon juga mencerminkan kepercayaan Bentham terhadap peran penting pengawasan dalam membentuk perilaku individu. Dia meyakini bahwa dengan adanya pengawasan yang terus-menerus dan tak terlihat, individu akan internalize norma-norma sosial dan mengatur perilaku mereka sesuai dengan harapan masyarakat. Dalam pandangannya, pengawasan konstan akan menciptakan disiplin yang lebih kuat dan menghindari munculnya pelanggaran aturan.

Selain itu, Bentham melihat Panopticon sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai institusi. Dalam konteks pabrik, misalnya, pengawasan yang tak terlihat akan mendorong pekerja untuk bekerja lebih rajin dan efisien karena mereka menyadari adanya pengawasan yang konstan. Dengan demikian, konsep Panopticon diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan hasil dalam berbagai konteks sosial.

Bentham juga berpandangan bahwa konsep Panopticon dapat mengurangi biaya pengawasan secara fisik. Dalam sistem tradisional, diperlukan jumlah personel yang besar untuk mengawasi individu atau tahanan. Namun, dengan adanya Panopticon, cukup sedikit penjaga atau pengawas yang diperlukan karena pengawasan tak terlihat menciptakan efek deterensi yang kuat pada individu.

Meskipun konsep Panopticon menawarkan berbagai manfaat yang diinginkan, kritikus berpendapat bahwa konsep ini melanggar privasi dan kebebasan individu. Mereka menyoroti bahwa pengawasan yang terus-menerus dapat menciptakan iklim ketakutan, pengawasan yang otoriter, dan pengurangan privasi individu yang sehat. Selain itu, kekhawatiran tentang penyalahgunaan kekuasaan juga menjadi perhatian penting dalam konteks Panopticon.

Dalam perkembangan kontemporer, konsep Panopticon masih relevan dalam analisis kekuasaan, kontrol sosial, dan pengawasan dalam masyarakat. Terutama dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, elemen-elemen Panopticon seperti pemantauan elektronik, analisis data, dan pengumpulan informasi pribadi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun