Nama : Yoga wanda Prasetio
Nim : 42321010054
Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Pengertian Kepemimpinan
Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? Pengertian kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan. Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang. Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik di dalam dirinya, memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang dipimpin, dan tentunya pandai dalam berkomunikasi. Namun, pemimpin yang paling efektif adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya memimpin dan beradaptasi dengan berbagai situasi.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses dimana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Selain itu banyak juga pendapat dari para tokoh mengenai arti dari kepemimpinan ini, yaitu:
- Menurut Tannenbaum, Weschler, & Massarik, bahwa kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
- Menurut Stogdill, bahwa kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.
- Menurut Katz dan Kahn, bahwa kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi.
- Menurut Rauch dan Behling, bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan.
- Menurut Jacob dan Jacques, bahwa kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
- Menurut Hosking, bahwa para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.
- Menurut Yukl, bahwa kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kepemimpinan dipimpin. Kepemimpinan ditimbulkan oleh beberapa faktor, (Ida Zubaidah : 2009) factor faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya kepemimpinan adalah: factor biologis atau keturunan, faktor religius atau agama, faktor kekuatan (power), faktor sosial ekonomi, dan faktor profesional.
- Faktor Biologis atau Keturunan Seseorang dapat menjadi pemimpin karena ia keturunan dari seorang pemimpin. Di dalam kehidupan kerajaan atau kesultanan, seorang menjadi raja atau sultan karena ia seorang anak dari raja atau sultan sebelumnya.
- Faktor Religius atau Agama Seseorang menjadi pemimpin karena dianggap seorang ahli atau paham dalam bidang agama. Ia di anggap mengetahui banyak tantangan masalah-masalah keagamaan.
- Faktor Kekuatan (power) Seseorang dapat menjadi pemimpin karena ia adalah orang yang paling kuat di antara sesamanya, sehingga semua perintahnya akan dituruti pada organisasi-organisasi kejahatan biasanya mereka memilih pemimpin karena faktor kekuatan.
- Faktor Sosial Ekonomi Dalam kehidupan masyarakat tradisional di daerah pedesaan misalnya, orang terkaya sering dianggap sebagai orang yang terpandang. Oleh karena itu, orang terkaya di desa biasanya menjadi pemimpin di desa tersebut.
- Faktor Profesional Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dan harus dipertimbangkan dalam kepemimpinan dewasa ini adalah faktor keprofesionalan. Misalnya seseorang dianggap sebagai ahli, maka dapat dipilih sebagai pemimpin.
- Faktor Profesional Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dan harus dipertimbangkan dalam kepemimpinan dewasa ini adalah faktor keprofesionalan. Misalnya seseorang dianggap sebagai ahli, maka dapat dipilih sebagai pemimpin.
Aspek Penting Kepemimpinan
Aspek penting di dalam sebuah kepemimpinan tercantum di dalam buku yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2009). Buku tersebut karya dari Edy Sutrisno. Dijelaskan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain. Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-anggota kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan dari pemimpin tentu akan membantu. Melalui hal tersebut, akan membantu menegaskan status pemimpin.
- Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan. Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah anggota kelompok tetap memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk kegiatan kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan anggota kelompoknya.
- Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan kekuasaan. Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal itu dilakukan melalui sejumlah cara.
Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi para anggota kelompoknya. Supaya anggota kelompok dapat melakukan pengorbanan secara pribadi. Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam mempertimbangkan etika, saat akan mengambil sebuah keputusan.
Fungsi Kepemimpinan
Hamdani Nawawi melalui bukunya yang berjudul "Kepemimpinan yang Efektif" memaparkan beberapa fungsi kepemimpinan, antara lain:
- Fungsi Instruktif. Kepemimpinan memiliki fungsi instruktif, yang berasal dari kata dasar instrukti sehingga bersifat perintah. Maksudnya, di waktu perintah kepada seseorang atau anggota kelompok dengan jelas sehingga orang yang diperintah melaksanakan tugasnya dengan baik. Fungsi instruktif ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas kepada anggotanya. Sementara, para anggotanya bertugas untuk menjalankan semua instruksi yang dikatakan pemimpinnya.
- Fungsi Konsultatif. Kepemimpinan juga memiliki fungsi konsultatif yang sifatnya dua arah. Maksudnya, gaya kepemimpinan yang menganut kebiasaan mendengarkan pendapat atau pertimbangan bawahannya sebelum mengambil keputusan. Fungsi kepemimpinan ini menempatkan para anggota organisasi atau bawahan bisa melakukan konsultasi dengan pemimpinnya untuk mencari solusi terbaik dalam mencapai tujuan bersama. Dalam situasi ini, pemimpin haruslah sosok yang bijak dan memiliki pengetahuan di bidang terkait atau sedang dikerjakan oleh organisasi maupun perusahaannya. Sehingga, ia mampu memberikan solusi dan mengarahkan bawahannya dengan baik. Selain itu, pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang suka berdiskusi dengan bawahannya sebelum membuat keputusan.
- Fungsi Partisipasi. Kepemimpinan pun memiliki fungsi partisipasi, yang merupakan pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi ada suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam mencapai sebuah tujuan bersama dan turut bertanggung jawab di dalamnya. Sebenarnya partisipasi adalah suatu bentuk demokrasi, di mana orang-orang di ikut sertakan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan, serta memikul tanggung jawab sesuai dengan kompetensi dan kewajibannya. Fungsi partisipasi ini menempatkan seorang pemimpin yang mampu mendorong semua anggota atau pengikutnya untuk berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek bersama. Jadi, fungsi partisipasi dalam kepemimpinan ini membuat anggota organisasi atau bawahan di suatu perusahaan tidak hanya sekedar mendengarkan dan menjalankan perintah pemimpin. Tetapi, mereka juga turut mengambil adil dalam setiap proses pencapaian tujuan
- Fungsi Delegasi. Kepemimpinan juga memiliki fungsi delegasi, yakni memiliki arti perwakilan atau utusan dengan proses penunjukkan secara langsung maupun musyawarah. Penunjukkan ini bertujuan untuk mengutus seseorang menjadi salah satu perwakilan suatu kelompok atau lembaga. Dalam kepemimpinan yang memiliki fungsi delegasi ini, pemimpin untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau anggotanya yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Jadi, pemimpin tak hanya mampu memerintah anggotanya, tetapi juga harus bisa mengetahui dan memahami tugas-tugas yang cocok untuk diberikan kepada bawahannya. Apalagi, setiap orang pasti memiliki kompetensi yang berbeda-beda.
- Fungsi Pengendalian. Kepemimpinan juga memiliki fungsi pengendalian pada anggotanya, yang maerupakan suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi atau perusahaan. Supaya, pelaksanaannya sesuai dengan perencanaannya. Fungsi pengendalian dalam kepemimpinan ini artinya pemimpin mampu untuk mengendalikan semua aktivitas atau pekerjaan anggotanya. Supaya, mereka mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya secara efektif guna mencapai tujuan dan tidak keluar dari aturan yang ditetapkan sebelumnya. Karena itu, suatu organisasi maupun perusahaan membutuhkan pemimpin yang tegas dan teliti dalam mengamati anggotanya untuk menjalan fungsi pengendalian tersebut.
DISIPLIN
Kedisiplinan mutlak adanya, karena dengan kedisplinan mereka akan terbiasa dengan beban yang diemban sebagai mahasiswa yaitu mahasiswa yang cerdas, berahklah dan bersaing dengan bangsa lain. Kedisplinan adalah modal utama untuk meraih keberhasilan, dengan disiplin seseorang akan terbiasa dengan hal-hal yang membuat dirinya bisa berkembang, mengerjakan sesuatu tepat pada waktunya dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Kedisplinan sangat penting bagi mahasiswa, disiplin bukan hanya dilakukan dan di jalan hanya karena suatu aturan dan kebijakan yang harus ditaati sesuai dengan aturan itu melainkan kedisplinan itu dilakukan karena kesadaran sendiri untuk meningkatkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Contohnya disiplin waktu seorang mahasiswa yang menjalankan aktivitas dengan disiplin, ia cenderung akan menghargai waktu dan mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.
Macam - Macam Kedisiplinan
- Disiplin dalam Menggunakan Waktu. Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik
- Disiplin dalam Beribadah. Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
- Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kedisiplinan
Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus. Terbentuknya kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yang sudah ada di diri masing masing pribadi dan dapat dikembangkan.
- Pembawaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Pembawaan adalah :
1. Proses, cara, perbuatan membawa atau membawakan;
2. Sifat (tabiat dan sebagainya) yang dibawa sejak lahir; bakat (kepandaian dan sebagainya); kecenderungan (hati) Penyebab orang bersikap disiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan dari keturunannya seperti yang dikatakan oleh John Brierley, “heredity and environment interact in the production of each and every character. (keturunan dan lingkungan berpengaruh dalam menghasilkan setiap dan tiap-tiap perilaku).
- Kesadaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesadaran adalah :
1. Keinsafan; keadaan mengerti akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil.
2. Hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang diri kesadaran seseorang atas keadaan dirinya sendiri.
- Minat dan Motivasi. Minat merupakan rasa suka atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tertentu. Sementara itu, motivasi adalah dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan suatu kegiatan. Semakin tinggi motivasi seseorang, maka semakin tinggi pula minatnya. Dalam proses pendisiplinan, motivasi merupakan aspek yang sangat penting. Minat akan lebih optimal, jika ada motivasi.
- Pola Pikir. Mindset (Pola pikir) adalah cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu. Perbedaan pola pikir seseorang disebabkan oleh bedanya jumlah sudut pandang yang dijadikan dasar, landasan atau alasan.
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.
Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:
- Disiplin Diri Pribadi. Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
- Disiplin Sosial. Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social adalah melaksanakan siskaling kerja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
- Disiplin Nasional. Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
Manfaat-manfaat disiplin
- Menumbuhkan kepekaan. Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
- Menumbuhkan kepedulian. Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
- Mengajarkan keteraturan. Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik
- Menumbuhkan ketenangan. Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
- Menumbuhkan percaya diri. Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
- Menumbuhkan kemandirian. Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
- Menumbuhkan keakraban. Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
- Membantu perkembangan otak. Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
- Membantu anak yang “sulit”. Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
- Menumbuhkan kepatuhan. Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan sendiri.
MANAJEMEN WAKTU
Pengertian Manajemen Waktu
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur (mengelola). Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan orang yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Secara umum, manajemen di definisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan tertentu melalui atau dengan cara menggerakkan orang lain. Adapun secara terminologis, definisi manajemen dikemukakan oleh para ahli dengan redaksi yang berbeda-beda. Sebagaimana yang dikutip oleh jaja jahari dan amirulloh syarbini dalam buku manajemen madrasah teori, strategi, dan implementasi, manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives). Sebagaimana yang dikutip oleh jaja jahari dan amirulloh syarbini dalam buku manajemen madrasah teori, strategi, dan implementasi, manajemen berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orangorang lain (management involves getting things done thought and with people). Dengan kata lain, manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Waktu adalah suatu ruang yang dapat diukur dimulai dari detik, menit, jam hari, bulan dan tahun. Hubungan waktu menjadi bentuk upaya untuk menertibkan jikalau ada kekacauan. Waktu juga adalah sumber yang tidak dapat dibeli atau dijual dengan apapun. Setiap orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam 86.400 menit dalam sehari. Orang yang berhasil memaksimalkan penggunaan waktu adalah pribadi yang menerapkan teknik dan sistem yang berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan yang sama dan memiliki visi tentang bagaimana cara seseorang menghabiskan waktu, visi yang mengandung kesadaran akan prioritas, dan mengetahui apa yang ingin dilakukan dengan waktu yang tersedia.
Manajemen waktu merupakan pengaturan diri dalam menyikapi waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan.
Bahwa kedewasaan seseorang sangat berkaitan dengan kemampuan bagaimana mengelola waktu, baik waktu kerja maupun waktu luang secara baik. Kemampuan mengelola waktu dengan baik merupakan tindakan manajemen diri yang dapat diartikan sebagai cara individu mengorganisasikan 6 kehidupannya dengan prinsip mendahulukan apa yang harus dilakukan atau yang disebut skala prioritas.
Manajemen waktu memiliki peranan besar dalam keberhasilan belajar siswa (mahasiswa). Mahasiswa yang tidak memiliki pemahaman dalam manajemen waktu ditandai dengan perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, tidak konsisten, tidak ada tujuan dan kurang disiplin dalam menggunakan waktu. Disiplin dalam menggunakan waktu sama dengan mengelola waktu, mengelola waktu merupakan cara bagaimana membagi waktu sebagai priortas dan pencapaian tujuan hidup. Manajemen waktu sama halnya dengan menejemen diri.
Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Waktu
Manajemen waktu seseorang bisa berbeda dengan yang lain karena adanya faktorfaktor yang berpengaruh terhadap manajemen waktu. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Dengan terwujudnya target untuk mendapat suatu pencapaian maka hidup akan lebih terarah dan waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
- Prioritas kerja, setiap orang dapat memanage waktu dengan baik, mampu memberi seluruh konsentrasinya untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkan. Adanya prioritas dalam pekerjaan merupakan salah satu faktor utama yang membuat seseorang dapat berhasil melakukan pekerjaan dengan maksimal.
- Menunda pekerjaan, kebiasaan untuk menunda pekerjaan seringkali menimbulkan pengurangan waktu dan tenaga saat akan mengerjakannya. Sehingga bila diteruskan hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan percuma.
- Pendelegasian tugas, sifat yang tidak percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai dengan sempurna, seringkali membuat berkurangnya waktu yang kita miliki. Perlu diingat bahwa pekerjaan yang dilakukan orang lain tidak sebaik jika dilakukan dengan sendiri, akan tetapi jika tugas tersebut bukanlah tugas utama kenapa tida didelegasikan kepada teman kerja akan tetapi harus tetap di awasi. Hal tersebut dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas disamping dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita beri tugas.
Aspek Manajemen Waktu
Aspek-aspek manajemen waktu dibagi menjadi tiga bagian.
- Yaitu prioritas yang “harus dilakukan” ini merupakan tugas yang penting. Tugas ini bisa mendesak atau memiliki kepentingan yang tinggi.
- Yaitu prioritas yang “sebaiknya dilakukan”. merupakan pekerjaan yang mencakup tingkat kepentingan yang menengah penting namun tidak begitu mendesak atau tidak saat itu juga harus dilakukan.
- Yaitu prioritas yang “menyenangkan bila dilakukan” prioritas ini hanya memiliki kepentingan yang paling rendah. Meskipun kegiatan pada tahap ini menyenangkan atau menarik akan tetapi pelaksanaan dapat ditunda. Jadi prioritas tersebut bersifat fleksibel, sesuai dengan kepentingan setiap individu.
Efek Pentingnya Manajemen Waktu
Efek dari manajemen waktu terbagi menjadi 5 macam, yaitu :
- Membawa hidup menjadi teratur, mempunyai kepercayaan diri dan disiplin.
- Membangun kulaitas diri di luar jam kerja.
- Menambah penghasilan dari apa yang sudah dikerjakan.
- Memiliki kepuasan kerja dari setiap individu.
- Mengurangi kesalahan yang dibuat dalam pekerjaan. Dari beberapa efek yang telah dipaparkan di atas bahwa jika setiap pekerjaan yang didasari dengan kedisiplinan akan pentingnya waktu maka akan mendapatkan kesuksesan dan karir yang cemerlang.
Prinsip - Prinsip Pada Manajemen Waktu
Dalam mengelola sebuah manajemen waktu yang baik maka dibutuhkan sebuah pemahaman yang baik tentang beberapa prinsip dasar dari manajemen waktu, agar dapat menerima keberhasilan dan menjadi daya guna.
Berikut ini adalah beberapa prinsip-prinsip dasar dalam manajemen waktu.
- Penyedian waktu yang efektif untuk membuat suatu perencanaan dan menentukan prioritas.
- Menentukan sebuah prioritas dalam pekerjaan.
- Membiasakan diri untuk disiplin dalam menggunakan waktu.
- Mengembangkan diri untuk peka terhadap waktu.
- Membuat suatu komitmen terhadap waktu Ambil waktu luang untuk beristirahat.
Maka dari itu jika prinsip manajemen waktu tidak dilakukan dengan baik, akan menibulkan perselisihan antara para kerabat kerja, karena tidak adilnya suatu perkerjaan yang diberi antara banyak ataupun sedikitnya pekerjaan tersebut, meskipun pada dasarnya juga memiliki kemampuan yang seimbang. Suatu kegiatan hendaknya memiliki tujuan yang sama dan dipimpin dengan seorang yang didasari dari satu tujuan yang sama atau satu rencana.
Cara Memperbaiki Manajemen Waktu
Kunci dari sebuah manajemen waktu adalah adanya perencanaan atau planning, tanpa adanya suatu rencana tidak akan berhasil untuk mengatur sebuah waktu ataupun meraih hasil yang maksimal dari suatu usaha. Berikut ini merupakan suatu cara untuk membantu menyusun manajemen waktu dengan baik :
- Mengatur agenda dalam buku, kalender atau catatan penting baik secara manual ataupun digital.
- Menyusun prioritas yang terdapat pada buku catatan yang telah di rencanakan, dimulai dari yang utama sampai yang tidak utama.
- Pastikan bahwa jadwal yang telah dibuat rutin dalam setiap minggunya yang tersusun secara seimbang.
- Jika sudah langkap selanjutnya mematuhi jadwal kegiatan yang sudah dibuat pada setiap minggunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H