Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.
Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:
- Disiplin Diri Pribadi. Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada Tuhan Yang Maha Kuasa
- Disiplin Sosial. Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social adalah melaksanakan siskaling kerja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
- Disiplin Nasional. Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
Manfaat-manfaat disiplin
- Menumbuhkan kepekaan. Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
- Menumbuhkan kepedulian. Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
- Mengajarkan keteraturan. Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik
- Menumbuhkan ketenangan. Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
- Menumbuhkan percaya diri. Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
- Menumbuhkan kemandirian. Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
- Menumbuhkan keakraban. Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
- Membantu perkembangan otak. Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
- Membantu anak yang “sulit”. Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
- Menumbuhkan kepatuhan. Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan sendiri.
MANAJEMEN WAKTU
Pengertian Manajemen Waktu
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur (mengelola). Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan orang yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Secara umum, manajemen di definisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan tertentu melalui atau dengan cara menggerakkan orang lain. Adapun secara terminologis, definisi manajemen dikemukakan oleh para ahli dengan redaksi yang berbeda-beda. Sebagaimana yang dikutip oleh jaja jahari dan amirulloh syarbini dalam buku manajemen madrasah teori, strategi, dan implementasi, manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives). Sebagaimana yang dikutip oleh jaja jahari dan amirulloh syarbini dalam buku manajemen madrasah teori, strategi, dan implementasi, manajemen berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orangorang lain (management involves getting things done thought and with people). Dengan kata lain, manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Waktu adalah suatu ruang yang dapat diukur dimulai dari detik, menit, jam hari, bulan dan tahun. Hubungan waktu menjadi bentuk upaya untuk menertibkan jikalau ada kekacauan. Waktu juga adalah sumber yang tidak dapat dibeli atau dijual dengan apapun. Setiap orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam 86.400 menit dalam sehari. Orang yang berhasil memaksimalkan penggunaan waktu adalah pribadi yang menerapkan teknik dan sistem yang berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan yang sama dan memiliki visi tentang bagaimana cara seseorang menghabiskan waktu, visi yang mengandung kesadaran akan prioritas, dan mengetahui apa yang ingin dilakukan dengan waktu yang tersedia.
Manajemen waktu merupakan pengaturan diri dalam menyikapi waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk terorganisasi yang dapat dilihat dari perilaku seperti mengatur tempat kerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang harus diselesaikan.
Bahwa kedewasaan seseorang sangat berkaitan dengan kemampuan bagaimana mengelola waktu, baik waktu kerja maupun waktu luang secara baik. Kemampuan mengelola waktu dengan baik merupakan tindakan manajemen diri yang dapat diartikan sebagai cara individu mengorganisasikan 6 kehidupannya dengan prinsip mendahulukan apa yang harus dilakukan atau yang disebut skala prioritas.
Manajemen waktu memiliki peranan besar dalam keberhasilan belajar siswa (mahasiswa). Mahasiswa yang tidak memiliki pemahaman dalam manajemen waktu ditandai dengan perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, tidak konsisten, tidak ada tujuan dan kurang disiplin dalam menggunakan waktu. Disiplin dalam menggunakan waktu sama dengan mengelola waktu, mengelola waktu merupakan cara bagaimana membagi waktu sebagai priortas dan pencapaian tujuan hidup. Manajemen waktu sama halnya dengan menejemen diri.
Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Waktu