Mohon tunggu...
Yoga Wanda Prasetio
Yoga Wanda Prasetio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama: Yoga Wanda Prasetio NIM: 42321010054 Prodi: Desain Komunikasi Visual Fakultas: FDSK Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Kepemimpinan, Disiplin dan Manajemen Waktu

2 April 2023   22:27 Diperbarui: 11 April 2023   22:33 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspek penting di dalam sebuah kepemimpinan tercantum di dalam buku yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2009). Buku tersebut karya dari Edy Sutrisno. Dijelaskan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, di antaranya adalah sebagai berikut: 

  • Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain. Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-anggota kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan dari pemimpin tentu akan membantu. Melalui hal tersebut, akan membantu menegaskan status pemimpin.
  • Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan. Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah anggota kelompok tetap memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk kegiatan kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan anggota kelompoknya.
  • Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan kekuasaan. Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal itu dilakukan melalui sejumlah cara.

Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi para anggota kelompoknya. Supaya anggota kelompok dapat melakukan pengorbanan secara pribadi. Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam mempertimbangkan etika, saat akan mengambil sebuah keputusan.

Fungsi Kepemimpinan

Hamdani Nawawi melalui bukunya yang berjudul "Kepemimpinan yang Efektif" memaparkan beberapa fungsi kepemimpinan, antara lain:

  • Fungsi Instruktif. Kepemimpinan memiliki fungsi instruktif, yang berasal dari kata dasar instrukti sehingga bersifat perintah. Maksudnya, di waktu perintah kepada seseorang atau anggota kelompok dengan jelas sehingga orang yang diperintah melaksanakan tugasnya dengan baik. Fungsi instruktif ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas kepada anggotanya. Sementara, para anggotanya bertugas untuk menjalankan semua instruksi yang dikatakan pemimpinnya.
  • Fungsi Konsultatif. Kepemimpinan juga memiliki fungsi konsultatif yang sifatnya dua arah. Maksudnya, gaya kepemimpinan yang menganut kebiasaan mendengarkan pendapat atau pertimbangan bawahannya sebelum mengambil keputusan. Fungsi kepemimpinan ini menempatkan para anggota organisasi atau bawahan bisa melakukan konsultasi dengan pemimpinnya untuk mencari solusi terbaik dalam mencapai tujuan bersama. Dalam situasi ini, pemimpin haruslah sosok yang bijak dan memiliki pengetahuan di bidang terkait atau sedang dikerjakan oleh organisasi maupun perusahaannya. Sehingga, ia mampu memberikan solusi dan mengarahkan bawahannya dengan baik. Selain itu, pemimpin konsultatif adalah tipe pemimpin yang suka berdiskusi dengan bawahannya sebelum membuat keputusan.
  • Fungsi Partisipasi. Kepemimpinan pun memiliki fungsi partisipasi, yang merupakan pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi ada suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam mencapai sebuah tujuan bersama dan turut bertanggung jawab di dalamnya. Sebenarnya partisipasi adalah suatu bentuk demokrasi, di mana orang-orang di ikut sertakan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan, serta memikul tanggung jawab sesuai dengan kompetensi dan kewajibannya. Fungsi partisipasi ini menempatkan seorang pemimpin yang mampu mendorong semua anggota atau pengikutnya untuk berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek bersama. Jadi, fungsi partisipasi dalam kepemimpinan ini membuat anggota organisasi atau bawahan di suatu perusahaan tidak hanya sekedar mendengarkan dan menjalankan perintah pemimpin. Tetapi, mereka juga turut mengambil adil dalam setiap proses pencapaian tujuan
  • Fungsi Delegasi. Kepemimpinan juga memiliki fungsi delegasi, yakni memiliki arti perwakilan atau utusan dengan proses penunjukkan secara langsung maupun musyawarah. Penunjukkan ini bertujuan untuk mengutus seseorang menjadi salah satu perwakilan suatu kelompok atau lembaga. Dalam kepemimpinan yang memiliki fungsi delegasi ini, pemimpin untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau anggotanya yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Jadi, pemimpin tak hanya mampu memerintah anggotanya, tetapi juga harus bisa mengetahui dan memahami tugas-tugas yang cocok untuk diberikan kepada bawahannya. Apalagi, setiap orang pasti memiliki kompetensi yang berbeda-beda.
  • Fungsi Pengendalian. Kepemimpinan juga memiliki fungsi pengendalian pada anggotanya, yang maerupakan suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi atau perusahaan. Supaya, pelaksanaannya sesuai dengan perencanaannya. Fungsi pengendalian dalam kepemimpinan ini artinya pemimpin mampu untuk mengendalikan semua aktivitas atau pekerjaan anggotanya. Supaya, mereka mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya secara efektif guna mencapai tujuan dan tidak keluar dari aturan yang ditetapkan sebelumnya. Karena itu, suatu organisasi maupun perusahaan membutuhkan pemimpin yang tegas dan teliti dalam mengamati anggotanya untuk menjalan fungsi pengendalian tersebut.

 
DISIPLIN

5fc1a5bf-e78f-4eaa-ac7b-d83f3cab8059-64357c7e4addee4f4c30dbb2.png
5fc1a5bf-e78f-4eaa-ac7b-d83f3cab8059-64357c7e4addee4f4c30dbb2.png
Dalam membangun insan cerdas, disiplin dan berkarakter dimulai dari pendidikannya yang berkualitas dan para pengajarnya yang profesional dalam mengajar. Pentingnya kedisiplinan yang harus diterapkan pada setiap institusi pendidikan dan individu agar nantinya setiap pelajar memiliki rasa tanggung jawab besar sebagai mahasiswa. Memang semua itu tidak bisa diterapkan pada semua institusi dan individu dalam hal ini pengajar, tergantung pada ketaatan dan kerajinan para pelajar.

Kedisiplinan mutlak adanya, karena dengan kedisplinan mereka akan terbiasa dengan beban yang diemban sebagai mahasiswa yaitu mahasiswa  yang cerdas, berahklah dan bersaing dengan bangsa lain. Kedisplinan adalah modal utama untuk meraih keberhasilan, dengan disiplin seseorang akan terbiasa dengan hal-hal yang membuat dirinya bisa berkembang, mengerjakan sesuatu tepat pada waktunya dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. 

Kedisplinan sangat penting bagi mahasiswa, disiplin bukan hanya dilakukan dan di jalan hanya karena suatu aturan dan kebijakan yang harus ditaati sesuai dengan aturan itu melainkan kedisplinan itu dilakukan karena kesadaran sendiri untuk meningkatkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Contohnya disiplin waktu seorang mahasiswa yang menjalankan aktivitas dengan disiplin, ia cenderung akan menghargai waktu dan mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.  

Macam - Macam Kedisiplinan

  • Disiplin dalam Menggunakan Waktu. Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik
  • Disiplin dalam Beribadah. Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
  • Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat. 

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kedisiplinan

Disiplin adalah perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan secara terus menerus. Terbentuknya kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yang sudah ada di diri masing masing pribadi dan dapat dikembangkan. 

  • Pembawaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Pembawaan adalah :

1. Proses, cara, perbuatan membawa atau membawakan;

2. Sifat (tabiat dan sebagainya) yang dibawa sejak lahir; bakat (kepandaian dan sebagainya); kecenderungan (hati) Penyebab orang bersikap disiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan dari keturunannya seperti yang dikatakan oleh John Brierley, “heredity and environment interact in the production of each and every character. (keturunan dan lingkungan berpengaruh dalam menghasilkan setiap dan tiap-tiap perilaku).

  • Kesadaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesadaran adalah : 

1. Keinsafan; keadaan mengerti akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil.

2. Hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang diri kesadaran seseorang atas keadaan dirinya sendiri.

  • Minat dan Motivasi. Minat merupakan rasa suka atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tertentu. Sementara itu, motivasi adalah dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan suatu kegiatan. Semakin tinggi motivasi seseorang, maka semakin tinggi pula minatnya. Dalam proses pendisiplinan, motivasi merupakan aspek yang sangat penting. Minat akan lebih optimal, jika ada motivasi.
  • Pola Pikir. Mindset (Pola pikir) adalah cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu. Perbedaan pola pikir seseorang disebabkan oleh bedanya jumlah sudut pandang yang dijadikan dasar, landasan atau alasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun