Agar memperoleh legal standing yang kuat sehingga tidak disebut sebagai shadow banking, fintech kemudian mengakuisisi bank-bank kecil. Misalnya Gopay mengakuisi Bank Jago hingga Akulaku yang mengakuisi Bank Yudha Bakti (Neo Commerce) untuk dijadikan bank digital. Langkah yang sama juga dilakukan oleh perbankan besar . Artinya fintech mendorong bank besar untuk segera bertransformasi ke arah digital. Dengan kecukupan modal yang besar dibandingkan dengan fintech entrant, bank besar berpotensi membuat ekosistem bank digital yang lebih baik bahkan menggunakan artificial intelligent dalam proses bisnisnya misalnya dalam credit scoring sehingga mendukung stabilitas keuangan (competition-stability).Â
       Secara umum, persaingan fintech-perbankan pada awalnya memicu kerapuhan (fragility) namun seiring waktu keduanya akan berkolaborasi mengembangkan peta bisnis yang lebih baik dan menguntungkan sehingga mewujudkan stabilitas sistem keuangan (competition-stability).  Meskipun demikian masih ada segregasi bisnis antara fintech dan perbankan. Misalnya peer to peer lending yang menjalankan operasi bisnisnya pada segmen yang tidak terlayani oleh perbankan atau segmen paling beresiko. Hingga saat ini beberapa fintech peer to peer lending telah ditutup sebagai imbas model bisnis yang tidak berkelanjutan atau terjadinya moral hazard misalnya iGrow, Tanifund, hingga Investree. Inilah yang perlu dicermati khususnya oleh OJK dengan memberikan pengawasan yang ketat agar pihak lender tidak dirugikan. Di samping itu, pengguna fintech maupun bank digital juga perlu meningkatkan literasi keuangan agar mengetahui setiap risiko dari penggunaannya.
Referensi
CNBC Indonesia. (2023, 28 April). Ditinggal nasabah bank besar, "kiamat ATM" makin nyata. Diakses pada 3 November 2024, dari https://www.cnbcindonesia.com/research/20230428152738-128-433111/ditinggal-nasabah-bank-besar-kiamat-atm-makin-nyata
Junarsin, E., Pelawi, R. Y., Kristanto, J., Marcelin, I., & Pelawi, J. B. (2023). Does fintech lending expansion disturb financial system stability? Evidence from Indonesia. Heliyon, 9(9).
Katadata. (2022). Ramai fintech akuisisi bank kecil, ini daftarnya. Diakses pada 3 November 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/teknologi-telekomunikasi/statistik/9f59234f0c1ae33/ramai-fintech-akuisisi-bank-kecil-ini-daftarnya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2024, 3 Juni). OJK dan BPS umumkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2024. Diakses pada 3 November 2024, dari https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/OJK-dan-BPS-Umumkan-Hasil-Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi-Keuangan-Tahun-2024.aspx
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H