Rasa syukur dapat menciptakan hubungan yang sejahtera, mencapai kedamaian hati dan memnciptakandunia yang lebih damai.
Judul Buku         : How Can I Be Grateful When I Feel So Resentful?
Penulis             : Dr. Kerry Howells
Penerbit            : Major Street Publishing in 2022
Jumlah Halaman    : 256
Genre             : Pengembangan Diri, Psikologi
Pengantar
Buku yang ditulis berdasarkan penelitian Dr. Dr. Kerry Howells berjudul " How Can I Be Grateful When I Feel So Resentfull" Buku ini ditulis berdasarkan penelitiannya selama lebih dari dua dekade. Buku ini membahas tentang emosi manusia terfokus pada rasa syukur dan benci. Buku ini memperdalam mengenai pemahamanan perasaan resentful/ kebencian yang ada dalam diri manusia. Sebab penulis merasa bahwa perasaan itu adalah perasaan yang menghambat manusia untuk bersyukur.
Ringkasan Buku
Dalam buku ini penulis mencoba membukanya dengan memberikan pemahaman tentang rasa syukur dan kebencian. Perasaan benci dapat muncul dari berbagai macam situasi, seperti hubungan antar sesama yang buruk, ketidakadilan sosial, dan bahkan pengalaman atau ekspetasi yang kurang memuaskan. Dr. Kerry Howelles membuat buku ini dengan menggunakan pendekatan psikologis dan filosofis. Tujuannya adalah untuk menjelaskan bagaimana perasaan ini dapat sangat memghambat kemampuan manusia untuk bersyukur. Dampak-dampak dari perasaan benci pun dijelaskan dalam buku ini. Dimana dampak yang perlu diperhatikan adalah meningkatnya stres, kecemasan, dan penurunan kualitas hidup.
 Setelah membahas resentful, buku ini beralih ke perasaan syukur. Penulis menjelaskan bahwa bersyukur bukan semata-semata hanya ungkapan terimakasih, tetapi juga mengubah paradigma kita terhadap situasi kehidupan. Berbagai manfaat rasa syukur dijelaskan dalam buku ini, termasuk meningkatkan kecerdasan mengolah emosi, membuat hubungan yang lebih sehat, dan membuat kepuasaan hidup lebih tinggi. Dengan menggunakan studi ilmiah penulis dapat menunjukan manfaat positif dari bersyukur ini.
Setelah membahas perasaan syukur dan manfaatnya, penulis menunjukan cara agar kita dapat mengatasi rasa resentful. Buku ini memberikan berbagai strategi ptaktis untuk mengubah cara pandang kita. Penulis memberikan saran serta latihan seperti refleksi diri, teknik pernapasan, dan latihan untuk berempati. Pada bagian akhir, buku ini membahas bagaimana mengintregasikan praktik syukur dalam kehidupan sehari-hati. Saran penulis adalah untuk menciptakan rutinitas syukur, mengatur waktu refleksi harian dan mengungkapkan rasa terimakasih. Bagian ini juga mencakup cara-cara praktis untuk membangun kebiasaan syukur yang berkelanjutan dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Kelebihan:
Buku ini memberikan pendekatan yang mendalam. Dengan pemahaman penuh dari rasa resentful dan syukur, buku ini juga menggunakan contoh-contoh pengalaman sehingga pembaca dapat semakin memahaminya. Â Cara-cara yang digunakan untuk mengatasinya pun praktis sehingga dapat langsung dipraktekan oleh pembaca.
Kekurangan:
      Meski semua dijelaskan secara jelas,  beberapa pembaca mungkin merasa bahwa buku ini terlalu banyak membahas teori dan kurang memberikan solusi konkret untuk masalah yang dihadapi. Buku ini juga terlalu umum dan tidak cukup spesifik dalam memberikan saran atau strategi, maka pembaca mungkin merasa bahwa buku ini tidak memberikan panduan yang cukup praktis untuk situasi mereka.
Kesimpulan
        Buku ini sangat cocok bagi mereka yang sedang dengan konflik antara rasa dendam dan rasa syukur. Dengan pendekatan yang mendalam dan serta saran yang praktis, buku ini menawarkan cara yang efektif untuk mengatasi perasaan negatif dan mengembangkan rasa syukur. Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin mendalami bagaimana mereka bisa mengubah cara pandang mereka dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka secara menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H