Setelah membahas perasaan syukur dan manfaatnya, penulis menunjukan cara agar kita dapat mengatasi rasa resentful. Buku ini memberikan berbagai strategi ptaktis untuk mengubah cara pandang kita. Penulis memberikan saran serta latihan seperti refleksi diri, teknik pernapasan, dan latihan untuk berempati. Pada bagian akhir, buku ini membahas bagaimana mengintregasikan praktik syukur dalam kehidupan sehari-hati. Saran penulis adalah untuk menciptakan rutinitas syukur, mengatur waktu refleksi harian dan mengungkapkan rasa terimakasih. Bagian ini juga mencakup cara-cara praktis untuk membangun kebiasaan syukur yang berkelanjutan dan menjadikannya bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Kelebihan:
Buku ini memberikan pendekatan yang mendalam. Dengan pemahaman penuh dari rasa resentful dan syukur, buku ini juga menggunakan contoh-contoh pengalaman sehingga pembaca dapat semakin memahaminya. Â Cara-cara yang digunakan untuk mengatasinya pun praktis sehingga dapat langsung dipraktekan oleh pembaca.
Kekurangan:
      Meski semua dijelaskan secara jelas,  beberapa pembaca mungkin merasa bahwa buku ini terlalu banyak membahas teori dan kurang memberikan solusi konkret untuk masalah yang dihadapi. Buku ini juga terlalu umum dan tidak cukup spesifik dalam memberikan saran atau strategi, maka pembaca mungkin merasa bahwa buku ini tidak memberikan panduan yang cukup praktis untuk situasi mereka.
Kesimpulan
        Buku ini sangat cocok bagi mereka yang sedang dengan konflik antara rasa dendam dan rasa syukur. Dengan pendekatan yang mendalam dan serta saran yang praktis, buku ini menawarkan cara yang efektif untuk mengatasi perasaan negatif dan mengembangkan rasa syukur. Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin mendalami bagaimana mereka bisa mengubah cara pandang mereka dan meningkatkan kesejahteraan emosional mereka secara menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H