Tentu sangat penting...
Pentingnya aturan dalam berhubungan seks adalah demi keberlangsungan umat manusia seluruhnya, juga menjaga hubungan yang baik dan kejelasan status didalam hubungan sosial.
Kita harus menyadari berbagai macam dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, yakni munculnya berbagai jenis penyakit mengerikan sampai kerusakan tatanan hidup dan masa depan manusia.
Jika secara biologis manusia juga termasuk kedalam kerajaan Animalia (hewan), filum Chordata, kelas Mamalia, ordo Primata (kera). Lalu apakah bedanya hewan dengan manusia ?, bedanya manusia dengan mamalia lainnya?, dan bedanya manusia dengan kera?.
Yang membedakan manusia (Homo Sapiens) dengan hewan lainnya, dengan mamalia lainya, dengan kera lainnya, adalah manusia itu memiliki otak yang berkemampuan tinggi sehingga memiliki akal pikiran. Selain itu manusia merupakan makhluk yang berketuhanan dan berkebudayaan. Maka apabila seorang manusia hanya hidup untuk melampiaskan nafsu tanpa memilki akal pikiran, maka sudah barang tentu kita bisa menyebut manusia itu dengan sebutan kera, mamalia, hewan, bahkan bisa lebih rendah lagi dari itu semua.
Budaya yang baik adalah budaya yang didalamnya sesuai dengan keseimbangan akal logika, emosi, dan hati nurani, sehingga membuat manusia itu sendiri tunduk pada kebenaran.
Untuk menjaga sesuatu yang benar itu agar tetap benar maka dibentuklah suatu aturan. Aturan bisa berbeda dan agar tetap sesuai dengan fitrah manusia maka terciptalah aturan berupa ayat suci Al Quran yang Allah SWT turunkan untuk kita. Bagaimanakah jadinya kedaan manusia apabila tidak lagi memiliki batas-batas, dibiarkan bebas dan liar tanpa suatu aturan ?,
Ya, Tentunya akan terjadi kekacauan dan kehancuran bagi umat manusia itu sendiri bukan ?.
Nah disinilah fungsi dari keperawanan sebagai sebuah simbol kesucian, yakni sebagai norma atau aturan yang menjaga kelestarian umat manusia agar tetap menjadi seorang manusia, manusia yang merupakan mahkluk berketuhanan dan berkebudayaan.
Seorang wanita yang sudah tidak perawan, dalam arti sudah pernah melakukan hubungan seksual masih bisa dibuat perawan kembali dengan melakukan operasi berupa praktik hymenoplasty. Namun tidak dengan kesuciannya, kesucian itu adalah harga mati, dan mustahil untuk dapat dikembalikan. Sekali kesucian itu ternoda maka selamanya akan tetap ternoda. Dan inilah yang membuat keperawanan sebagai lambang kesucian menjadi sangat berharga. Tentu saja sesuatu yang terbatas, bahkan hanya ada sekali seumur hidup adalah sesuatu yang sangat luar biasa berharga.
Dan lagi, manusia itu tidak terlahir untuk bisa berbohong, meskipun manusia bisa membohongi orang lain, akan tetapi dia tidak mungkin bisa membohongi dirinya sendiri. Membohongi dirinya sendiri bahwa sebenarnya dirinya itu sudah tidak layak dikatakan masih suci.