Intinya, cobaan dan penderitaan akan memberikan kekuatan bagi mereka yang berpikiran positif dan memiliki semangat untuk maju.
Kita tidak perlu menjadi orang sakti. Tidak perlu juga bertapa brata. Karena pertapaan yang sesungguhnya akan segera tiba: bulan ramadhan. Ini adalah bulan penyendirian rajawali. Kesempatan untuk memperbaiki diri. Menyambut dengan diri yang fitri. Kawah candradimuka yang sejati.
Bulan ramadhan kedepan adalah saat rajawali tua berpuasa. Mengurangi metabolism tubuh. Menggugurkan bulu-bulu dosa. Memperkuat cakar kebaikan. Dan memikirkan apa yang hendak dilakukan dalam kehidupan. Puasa mengajarkan pembatasan, kesederhanaan, dan kebahagiaan yang penuh kedamaian.
Dalam sebuah buku tentang filosofi pewayangan Jawa yang saya baca, ada semboyan Neng ning nung nang. Kekuatan dihasilkan dari ketenangan. Energi yang tidak meluap-luap. Semua perlu proses. Ada waktu. Dibutuhkan ketenangan dan kesabaran untuk menghasilkan keberhasilan.
Seperti yang dilakukan rajawali tua. Perlu "meneng" atau diam, agar bisa jadi "wening" atau bening pikiran. Lalu akan timbul "nung" atau penguasaan batin, sebagai syarat mencapai "wenang" atau menang.
Neng Ning Nung Nang.
[caption id="" align="aligncenter" width="305" caption="http://elektron17.files.wordpress.com/2008/09/77-rajawali3.jpg"]
*)entah lagi kesambet setan apa jadi pengen nulis persiapan puasa hahaha :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H