Mohon tunggu...
Yoga PS
Yoga PS Mohon Tunggu... Buruh - Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Tacit

9 Mei 2011   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggabungkan berbagai pengetahuan eksplisit yang kemudian diolah menjadi pengetahuan eksplisit baru yang lebih komprehensif dan mudah dibagikan. Cth: resep membuat bakso digabung dengan tips melayani konsumen dan menjadi handbook of food and beverage business model.

4. Internalization (from explicit to tacit)

Penyerapan pengetahuan eksplisit baru menjadi pengetahuan tacit dari individu yang besangkutan. Lalu ada proses “pengendapan”, internalisasi dari individu dalam penerapan eksplisit knowledge dan bisa memperkaya pengetahuan tacit. Cth: pegawai membaca manual cara membuat bakso, lalu mulai memikirkan “filosofi” bakso menurut pandangan pribadinya. Proses ini sering menghasilkan inovasi dan perbaikan dari pengetahuan yang telah ada.

Siklus terus berulang dengan kembali ke socialization. Pegawai baru mengajari yuniornya cara membuat bakso secara langsung.

Kecerdasan yang Kesepian

Masalahnya, banyak dari kita belum terbiasa mengeluarkan tacit yang dimiliki. kita belum memiliki kebiasaan mengekspresikan apa yang kita ketahui. Paling konkret, kita tidak terbiasa menulis pengetahuan dan pengalaman yang kita dapatkan. Belum terbiasa melakukan eksternalisasi tacit pribadi.

Mungkin ini karena system pendidikan kita yang memperlakukan pengetahuan seperti emas berlian. Ia harus dilindungi, ditutupi, dan dijaga jangan sampai diambil orang lain. Coba perhatikan saat ujian, tak ada kerja sama, semua bersaing mencapai nilai tertinggi dan tak peduli dengan nilai temannya yang lain. Guru juga melarang murid memberi tahu jawaban ujiannya. Membentuk mindset bahwa ilmuku, hartaku, demi nilai ujianku dan kepentinganku.

Kita belum memperlakukan pengetahuan seperti sebuah obor. Bagaikan Nur… Cahaya. Menerangi pemikiran kita, mengisi jiwa, serta membebaskan sukma. Pengetahuan yang memberikan kehangatan anugerah Tuhan, pencerahan kemanusiaan, dan kegairahan dalam sebuah pencarian. Konsep ilmu seperti ini justru akan mati jika ditutup-tutupi, tapi justru akan semakin bersinar ketika dibagi.

Mungkin karena ini juga, Rendra pernah menulis puisi:

Aku bertanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun