Ada luka dalam dada. Yang tertutup oleh langit kelabu. Siang seperti senja. Dan waktu enggan menyapa.Â
Di ruang ini, hanya tersisa lelah. Mata mengantuk, tangan berpasrah. Kaki lemas menggantung kursi.Â
Panas terasa. Pendingin mati, kipas angin diam. Hidup semakin berat, di tengah gempuran kemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!