Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengapa Kau Memakai Topeng?

28 Desember 2023   05:09 Diperbarui: 28 Desember 2023   05:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar themoviedb.org

"Maafkan aku Pak Pohon, sepertinya topi itu menghalangiku untuk bahagia. Satu-satunya yang bisa membuatku tetap hidup hanyalah dasi."

"Kau pasti tahu, kalau tanpa memakai sesuatu, maka kau disebut golongan papa. Tidak punya apa-apa."

Aku terdiam dan berpikir. Oh, Langit. Betapa bodohnya aku. Pasti topi itu sudah diambil orang lain yang tak memiliki. Belasan tahun lalu, banyak yang menginginkan topi, meski kini tren itu berganti dasi.

"Wahai Pak Pohon yang bijaksana. Sekiranya aku bisa mendapatkan lagi topi."

"Oh, sayang sekali. Sudah lama topi tidak ada di sini. Atau kamu mau sesuatu yang baru? Yang belum pernah orang miliki?"

"Apakah itu wahai Pak Pohon?" Tanyaku bersemangat.

"Ini... pakailah. Semoga cocok dan jangan meminta lagi. Manusia hanya bisa meminta dua kali dalam hidupnya."

Aku bingung. Ini belum pernah ada. Topi menutupi kepala. Dasi menutupi hati. Sepatu menutupi kaki. Sedang ini menutupi apa?

"Hai, manusia. Itu namanya topeng. Menutupi mukamu. Pakai dan keluarlah dari hutan pekerjaan untuk selama-lamanya."

Dengan sedikit bingung, aku memakai topeng dan berjalan kembali ke arah tempat tinggalku. Benar sekali, topi yang kutinggal di tanah berpatok tadi sudah lenyap.

Tanpa terasa,  sampailah aku di rumah. "Nah! Sepertinya kau lebih cocok memakai penutup wajah. Hahaha," ucap paman sembari menggoyangkan badanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun