"Ya sudah, kita putus!"
Edi tambah bingung. Dia merasa tak melakukan kesalahan. Tatapannya mengarah pada wanita yang pergi menjauh darinya diiringi lagu "Sudah" karya Ahmad Dhani.
"Dinda, semua berakhir sudah. Kamu masih cantik seperti dulu. Saat pertama kali..."
***
"Kamu ngapain melamun?" tanya Kuni.
Edi hanya bisa tersenyum kecut. Mengenang kisah cinta pertamanya. Dia tak menjawab pertanyaan istrinya. Hanya menggeleng-gelengkan kepala.
"Oh, iya. Hari ini, saudaraku akan datang untuk berkunjung."
"Oke, nanti aku belikan martabak dan nasi cumi Pak Kris."
Hampir setiap bulan, ada saja saudara Kuni yang berkunjung ke rumah Edi. Karena rumahnya sangat strategis, dekat alun-alun Kota Batu. Bulan lalu saudaranya dari Jakarta, dua bulan lalu dari Bali. Entah hari ini darimana lagi saudaranya.
Tit tit tit tit tit tit.
"Halo, Tommy. apa? Sudah sampai depan rumah? Oke, tunggu bentar ya," ucap Kuni pada Tommy, saudaranya dari Medan.
Kuni membuka pintu dan melihat Tommy bersama seorang wanita di depan gerbang rumahnya. Edi menyusul Kuni dengan memakai kaos dan sarung warna hitam. Dari jendela ruang tamu, Edi melihat Kuni bersama dua orang yang sedang menuju teras rumah.