Cerpen: Vladimir Hansraj Balder
Hari ini akan kutulis lembar baru untuk sebuah perjalanan hidup. Aku merupakan seorang pangeran yang telah selesai menjalani penyamaran sebagai guru, apresiator, dan orang tak dikenal. Dari penyamaran tersebut, banyak pelajaran hidup yang kudapatkan.
Sebagai seorang guru, aku belajar menjadi teladan bagi orang lain. Setiap saat memberi motivasi dan kaidah bahwa hidup yang benar itu begini dan begitu. Hingga terkadang lupa diri, aku merasa paling suci dan bersih.
Keadaan lantas mengubahku menjadi apresiator. Aktivitasku terfokus pada mengamati dan memberikan penghargaan kepada orang lain. Namun, tidak berjalan lama, aku tersadar. Dengan keadaan seperti ini, aku bukan siapa-siapa dan tidak layak menjadi apresiator.
Di bulan Januari, aku memutuskan untuk menjadi orang tak dikenal. Inilah masa-masa paling menyakitkan. Aku melawan fitrah sebagai manusia. Mengendalikan ego tetapi gagal.
Sebenarnya, tujuan menjadi orang tak dikenal itu sungguh berat. Berhenti menulis dan berjalanlah di jalan yang sunyi. Namun, aku tidak bisa.
Akhirnya, aku memutuskan kembali ke istana dan menghentikan penyamaran. Ayah dan ibu menyambutku dengan suka cita.Â
"Selamat datang, Vlad." Ucap mereka.
"Terima kasih Ayah, Bunda."
Hidupku terjamin di istana. Aku tidak perlu menyamar menjadi guru agar ucapanku didengar banyak orang. Aku tidak perlu menjadi apresiator agar orang lain menyukaiku. Dan, aku tidak perlu menjadi orang tak dikenal untuk melawan sifat manusiawiku.
Harta, takhta, popularitas sudah ada di genggaman. Lantas, mengapa aku masih menulis di sini? Itulah misteri yang belum bisa kupecahkan.
Mungkin, ini yang namanya kutukan. Ternyata masalah hari ini bisa jadi berasal dari masa lalu. Aku pernah berkata akan terus menulis di sini ketika dalam penyamaran. Sampai kapan? Bisa jadi hingga akhir waktuku di dunia fana ini.
Sambil menunggu semuanya berakhir, aku akan menikmati menulis di sini. "Tulislah apa saja yang membuatmu bahagia. Jangan peduli dengan pemilik tempat ini. Karena mereka juga tidak akan peduli kepadamu. Meski kamu adalah pangeran, kamu tetap akan dianggap menumpang di tempat ini."
Itulah nasihat ayahku, Trovald Julian Balder. Dialah penguasa kerajaan fiksiana yang hakiki. Seorang raja yang tidak takut kepada sesama makhluk dan enggan berharap kepada orang lain. Dan aku... Vladimir Hansraj Balder. Inilah cerita pertamaku.
Illyria, 24-6-2021
Cerpen Yoga Prasetya
