Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Vladimir Hansraj Balder

24 Juni 2021   07:18 Diperbarui: 1 Juli 2021   05:24 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen: Vladimir Hansraj Balder

Hari ini akan kutulis lembar baru untuk sebuah perjalanan hidup. Aku merupakan seorang pangeran yang telah selesai menjalani penyamaran sebagai guru, apresiator, dan orang tak dikenal. Dari penyamaran tersebut, banyak pelajaran hidup yang kudapatkan.

Sebagai seorang guru, aku belajar menjadi teladan bagi orang lain. Setiap saat memberi motivasi dan kaidah bahwa hidup yang benar itu begini dan begitu. Hingga terkadang lupa diri, aku merasa paling suci dan bersih.

Keadaan lantas mengubahku menjadi apresiator. Aktivitasku terfokus pada mengamati dan memberikan penghargaan kepada orang lain. Namun, tidak berjalan lama, aku tersadar. Dengan keadaan seperti ini, aku bukan siapa-siapa dan tidak layak menjadi apresiator.

Di bulan Januari, aku memutuskan untuk menjadi orang tak dikenal. Inilah masa-masa paling menyakitkan. Aku melawan fitrah sebagai manusia. Mengendalikan ego tetapi gagal.

Sebenarnya, tujuan menjadi orang tak dikenal itu sungguh berat. Berhenti menulis dan berjalanlah di jalan yang sunyi. Namun, aku tidak bisa.

Akhirnya, aku memutuskan kembali ke istana dan menghentikan penyamaran. Ayah dan ibu menyambutku dengan suka cita. 

"Selamat datang, Vlad." Ucap mereka.

"Terima kasih Ayah, Bunda."

Hidupku terjamin di istana. Aku tidak perlu menyamar menjadi guru agar ucapanku didengar banyak orang. Aku tidak perlu menjadi apresiator agar orang lain menyukaiku. Dan, aku tidak perlu menjadi orang tak dikenal untuk melawan sifat manusiawiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun