Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serangga Sanshi, Siluman Parasit di Kota Tokyo

20 Januari 2021   08:00 Diperbarui: 20 Januari 2021   08:18 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, nilai moral yang aku dapatkan ketika menonton anime "Kemono Jihen" episode 2 adalah jauhilah sifat ragu. Sekekar-kekarnya manusia, jika ia masih punya sifat ragu, maka ia tidak bisa dikatakan kuat. Keragu-raguan dapat membuat kerasnya batu menjadi pecah berkeping-keping.

3. Ternyata, santapan serangga Sanshi adalah rasa bersalah

Pada poin terakhir, aku ingin menjelaskan bahwa makanan favorit siluman serangga ini adalah rasa bersalah. Manusia yang menjadi inang siluman tersebut diketahui membawa barang curian berupa sepatu. Dari sinilah awal munculnya serangga Sanshi di Kota Tokyo.

Tidak ada asap bila tidak ada api. Sepertinya, kita sudah menemukan asal usul dari siluman ini. Yap. Tindakan buruk selalu membawa sengsara pada pelakunya. Tanpa pandang agama, suku, bahkan bangsa, sebaiknya kita berhati-hati untuk bertindak. Selalu ada balasan bagi yang menanam kejahatan. Jika tidak di dunia, maka kelak di akhirat.

Demikianlah, bagian kedua dari kisah siluman di Jepang. Terima kasih sudah membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat dan salam pemuda tersesat.

MLG, 20-1-2021
YGPRSTY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun