Sekilas memang terlihat tak imbang. Namun, Sakera termasuk qorin tingkat tinggi. Ia adalah pejuang kemerdekaan di tanah Madura.
Ia pernah melawan ribuan kompeni bersenjata mesin. Hanya dengan sebilah arit. Sungguh sakti mandraguna.
Namun, Sakera kalah strategi. Ia bisa saja menang jika bukan di tempat seperti ini. Gunung Merapi adalah kampung halaman para genderuwo.
Sakera kewalahan dan menyuruh Pak Mar lari ke sungai.
"Cepat pergi!" ucap Sakera pada Pak Mar.
Namun, Pak Mar enggan mematuhi leluhurnya. Ia tak peduli lagi dengan hidup. Meski tangannya sudah letih menahan gempuran genderuwo, ia tak mau mundur.
"Tamatlah riwayat kalian. Hahaha!"
Penulis: Yoga Prasetya
"Tulisan ini merupakan episode keempat novel KGSG dan artikel ke-13 Yoga Prasetya tentang fiksi horor di Kompasiana."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H