Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Malam Jumat di Gunung Merapi

19 November 2020   18:15 Diperbarui: 19 November 2020   19:34 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekilas memang terlihat tak imbang. Namun, Sakera termasuk qorin tingkat tinggi. Ia adalah pejuang kemerdekaan di tanah Madura.

Ia pernah melawan ribuan kompeni bersenjata mesin. Hanya dengan sebilah arit. Sungguh sakti mandraguna.

Namun, Sakera kalah strategi. Ia bisa saja menang jika bukan di tempat seperti ini. Gunung Merapi adalah kampung halaman para genderuwo.

Sakera kewalahan dan menyuruh Pak Mar lari ke sungai.

"Cepat pergi!" ucap Sakera pada Pak Mar.

Namun, Pak Mar enggan mematuhi leluhurnya. Ia tak peduli lagi dengan hidup. Meski tangannya sudah letih menahan gempuran genderuwo, ia tak mau mundur.

"Tamatlah riwayat kalian. Hahaha!"

Penulis: Yoga Prasetya

"Tulisan ini merupakan episode keempat novel KGSG dan artikel ke-13 Yoga Prasetya tentang fiksi horor di Kompasiana."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun