Panas siang mendadak dingin, aroma kemenyan merebak dari ruang tengah, membentuk bayang tiga dimensi.
Ia menampakkan wajah tersenyum, memintaku untuk tahlilan.Â
Yasin kubaca, ia menangis. Air mataku pun menetes.Â
Akhirnya, ia menghilang  pulang.
Lenyap.
*****Â
Kematian adalah kepastian.
Kematian adalah perjalanan.
Kematian adalah awal kehidupan.
Ayu, hari sudah senja, mengapa rindu menjadi harap?Â
Seakan ia adalah separuh jiwa dan aku bahagia mengingatnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!