*****Â
Namanya Ayu, dia telah mati dan jasadnya terjebak dalam sebuah lukisan.Â
Aku? Pras, guru biasa saja yang iba mendengar kisahnya.
Kami mulai saling bicara dalam realitas dunia yang berbeda tanpa batas ruang dan waktu.
Lalu, Ia membicarakan tentang pemakaman dan memintaku melayakkan sisa tubuhnya.
Kami makin bersahut-sahutan. Bahkan, membicarakan tentang Tuhan.
*****Â
Bus nomor 13 tiba-tiba mogok, ini pertanda dari yang tak kasatmata.
Segera kukembali ke sekolah, mengambil lukisan itu.
Membawanya ke rumah, Menguburkan lukisan itu dengan kain kafan di halaman belakang.
Lalu...