Jantungku semakin berdegup kencang. Aku tak bisa lagi mendengar suara ramai anak-anak kelas 7J. Bahkan, wajah pak sopir menjadi buram di mataku. Hanya ada satu sosok yang semakin lama semakin jelas.Â
Ia mendekat. Semakin dekat. Dingin. Dingin sekali. Aku takpernah merasakan suasana seperti ini. Kami saling bertatapan. Ingin kuteriak tapi takbisa.
Anehnya, tak ada yang bisa melihat dirinya kecuali aku.Â
"Siapa kamu?" tanyaku dalam hati.
*****
Di dalam keramaian aku masih merasa sepi
Sendiri memikirkan kamu
Kau genggam hatiku dan kau tuliskan namamu
Kau tulis namamu
*****
Penulis: Yoga Prasetya Baladewa, guru di kota M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H