"Oh, itu punya anak pindahan dari SMP 2. Katanya dititipkan di sini karena mau ikut acara perkemahan. Ada apa Pak Pras?"
"Engg...enggak, gak papa dok."Â
Selama berbicara dengan dr. Dewi aku selalu menatap wajah perempuan di lukisan itu. Entah ini halusinasi atau bukan, aku melihatnya berubah ekspresi menjadi tersenyum. Lalu, aku tak sadarkan diri.Â
*****
Salahku biarkan kamu
Bermain dengan hatiku
Aku tak bisa memusnahkan
Kau dari pikiranku ini
*****
"Hai, kamu sudah bangun?"
Tubuhku langsung tersentak dari posisi berbaring. Kulihat kiri kanan tidak ada siapa pun. dr. Dewi pun tidak ada di UKS. Aneh.Â
Tadi itu suara siapa? Ke mana dr. Dewi? Kenapa sekolah jadi sepi? Oh Tuhan. Bukankah aku harus mendampingi anak-anak berkemah?Â
Aku mencoba berdiri dan keluar dari UKS. Sekilas kulihat lagi lukisan perempuan itu dan seakan ia kembali tersenyum kepadaku. Ah, ini pasti hanya halusinasi. Tiba-tiba, suara teriakan seseorang dari gerbang sekolah mengalihkan pandanganku.Â
"Pak... Pak Pras. Sudah ditunggu anak-anak di bus sekolah. Waktunya berangkat!" ucap Pak Satpam dengan suara lantang.Â