Setelah kita definisikan jenius dengan harga sangat tinggi (tidak disematkan secara murah pada orang-orang). Maka, selanjutnya kita bisa mulai belajar untuk menjadi jenius dengan mempelajari apa-apa yang menjadi kebiasaan para jenius. Dengan berusaha menjadi jenius, artinya kita berusaha menaikkan harga diri kita. Juga kita menjadi tahu bahwa apa yang kita kejar adalah sesuatu yang mahal. Saya sebagai penulis, juga masih dalam perjalanan untuk mencapai kejeniusan. Saya selalu menganggap perjalanan ini sebagai perjalanan tiada akhir. Saya mencoba fokus untuk berproses tanpa melihat apakah saya sudah sampai di garis finish atau belum.
Ada 14 poin yang menjadi kebiasaan para jenius. Semua poin ini didapat dari berbagai kisah hidup para jenius yang pernah ada. Di sini bukan berarti seorang jenius melakukan semua kebiasaan ini, Â tetapi bisa jadi orang jenius pertama hanya memiliki tujuh kebiasaan ini, orang jenius kedua hanya memiliki delapan kebiasaan, dan seterusnya. Sehingga, jika dilihat secara keseluruhan, dapat diketahui ternyata ada 14 poin kebiasaan yang biasanya dimiliki orang-orang jenius.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut berkaitan dengan:
- Etos kerja
- Ketangguhan
- Keaslian
- Imajinasi kekanak-kanakan
- Rasa ingin tahu
- Gairah
- Ketidakmampuan menyesuaikan diri yang kreatif
- Pemberontakan
- Pemikiran lintas batas
- Tindakan kontra
- Persiapan
- Obsesi
- Relaksasi
- Konsentrasi
MARI KITA MULAI, TAPI TUNGGU DULU
Bahasan dimulai dari etos kerja, yang mana pada bahasan ini akan mendiskusikan antara bakat dengan kerja keras dan antara IQ dengan MQ. Yang akan dibahas di artikel selanjutnya, semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H