Mohon tunggu...
yoga a p
yoga a p Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di universitas 17 agustus 1945 surabaya

Selanjutnya

Tutup

KKN

Optimalisasi Standar Usia Masuk Sekolah dan Pembelajaran Sensorik di Desa Kedungpeluk

6 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   22:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah semangat pengabdian masyarakat, sub kelompok 2 dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, mengusung program inovatif bertajuk "Optimalisasi Standar Usia Masuk Sekolah dengan Pembelajaran Sensorik". Fokus program ini adalah mengedukasi orang tua tentang pentingnya standar usia masuk sekolah dan memperkenalkan pembelajaran sensorik melalui pembuatan mainan plastisin dari tepung.

Latar Belakang dan Masalah

Saat pertama kali kami tiba di Desa Kedungpeluk, kami menemukan bahwa masih terdapat kasus orang tua yang memasukkan anak mereka ke sekolah di bawah usia standar. Banyak orang tua yang berharap anak mereka bisa mendapatkan pendidikan lebih awal dan menjadi lebih pintar. Namun, mereka tidak menyadari bahwa tindakan ini justru bisa berdampak negatif pada perkembangan anak.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang masuk sekolah pada usia yang tepat memiliki kemampuan pengendalian diri yang lebih baik, lebih fokus, dan mampu menangkap pelajaran dengan maksimal. Sebaliknya, anak-anak yang terlalu dini masuk sekolah lebih rentan mengalami kesulitan adaptasi, kurangnya konsentrasi, dan rendahnya kemampuan sosialisasi.

Inovasi dan Kreativitas dalam Pembelajaran

Untuk membantu mengatasi masalah ini, kami memutuskan untuk tidak hanya memberikan edukasi tentang standar usia masuk sekolah, tetapi juga memperkenalkan aktivitas yang dapat mendukung perkembangan sensorik anak. Salah satu aktivitas yang kami perkenalkan adalah pembuatan mainan plastisin dari tepung. Aktivitas ini tidak hanya aman tetapi juga sangat bermanfaat untuk pembelajaran sensorik.

Pembuatan Plastisin dari Tepung
Pembuatan Plastisin dari Tepung

Pembuatan Plastisin dari Tepung:

Plastisin tepung adalah mainan yang mudah dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti tepung, air, garam, dan pewarna makanan. Kami mengajak orang tua untuk terlibat aktif dalam pembuatan plastisin, mengajari mereka cara mencampur bahan-bahan dengan proporsi yang tepat untuk mendapatkan tekstur plastisin yang optimal.

Melalui kegiatan ini, anak-anak bisa belajar mengenal tekstur, warna, dan bentuk, serta merangsang keterampilan motorik halus mereka. Selain itu, bermain dengan plastisin juga membantu anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi merek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun