Mohon tunggu...
Yoga PutraPerdana
Yoga PutraPerdana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penyebab orang tidak mau berfikir adalah merasa bahwa dirinya sudah benar

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tergantinya Dunia Nyata dengan Dunia Maya, Apakah Membawa Keburukan?

1 Januari 2022   09:56 Diperbarui: 1 Januari 2022   09:58 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Penulis

Akhirnya ketika kita membuka internet, konten yang keluar adalah yang sesuai dengan pemikiran kita. Kita seolah-olah sudah berwawasan luas karena fikiran kita mencangkup semua yang di internet, padahal tidak. Wawasan kita justru semakin sempit. 

Maka dari itu muncullah situasi seperti sekarang, dimana orang radikal ketika menggunakan internet menjadi semakin radikal, orang liberal ketika menggunakan internet menjadi semakin liberal. Pemikiran termanipulasi oleh dunia maya.

Dari sinilah peradaban manusia yang dikuasai dunia maya ternyata berjalan dalam satu dimensi, yaitu melanggengkan sistem. Semua kontribusi kita pada dunia maya ternyata hanya memperkuat sistem demokrasi sekarang. 

Seperti yang kita tahu bahwa demokrasi mengedepankan pemimpin yang dipilih oleh mayoritas, sedangkan pemikiran mayoritas sekarang telah dimanipulasi oleh dunia maya. 

Pemimpin bukan dari orang-orang hebat, tetapi dari orang-orang biasa yang mendapat suara terbanyak. Manusia tersekat oleh sistem dan tidak dapat membuat perubahan. 

Sehingga ada buku karangannya Fukuyama, yaitu The End of History and The Last Man. Yang kita saksikan sekarang adalah akhir dari sejarah peradaban manusia. Tidak ada perubahan, demokrasi akan menjadi sistem final peradaban.

Kita tidak bisa menghukumi apakah dunia maya membawa kebaikan atau keburukan. Konsekuensi tergantung kepada kita sebagai pengguna. Kita seharusnya menanamkan sikap kritis di dalam diri kita. Jangan mengharamkan diri untuk belajar hal-hal yang lain agar kita tahu betapa luasnya dunia. 

Sekian, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun