Mohon tunggu...
Yoenika Tiarani
Yoenika Tiarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

my hobby is singing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Globalisasi dan Dampaknya terhadap Keberagaman Budaya Lokal

17 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 17 Desember 2024   22:25 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai. Namun, di era globalisasi, berbagai tantangan dan ancaman muncul di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang kebudayaan. Budaya asing dengan mudah masuk dan memengaruhi masyarakat Indonesia akibat lemahnya pengawasan pemerintah serta pesatnya perkembangan media komunikasi dan informasi, terutama internet. Kehadiran budaya asing seringkali membuat masyarakat menganggapnya lebih unggul dibanding budaya bangsa sendiri, hingga berpotensi mematikan karya seni dan budaya lokal.

            Kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya lokal saat ini masih tergolong rendah. Banyak orang cenderung memilih budaya asing yang dianggap lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Meskipun demikian, mengadopsi budaya asing bukanlah hal yang sepenuhnya dilarang, tetapi perlu diperhatikan agar budaya tersebut selaras dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal pun dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, asalkan tetap mempertahankan keunikan dan ciri khas aslinya.

            Era globalisasi dan modernisasi adalah sesuatu yang tak terelakkan bagi negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupan. Menolak atau menghindarinya sama saja dengan mengisolasi diri dari komunitas internasional, yang dapat menyulitkan suatu negara dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Namun, arus informasi global juga memberikan manfaat, seperti meningkatkan akses terhadap berbagai budaya dan menumbuhkan kesadaran akan keberagaman budaya di dunia. Melalui kemajuan ini, individu dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang budaya, sejarah, dan tradisi dari berbagai negara, yang pada akhirnya dapat memperkaya pemahaman mereka terhadap identitas budaya lokal.

            Pemerintah perlu menerapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelestarian kebudayaan nasional. Salah satu kebijakan yang layak didukung adalah menampilkan budaya daerah dalam acara-acara besar nasional, seperti tari-tarian, lagu daerah, dan pertunjukan sarung ikat, serta lainnya. Langkah ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda, sekaligus menegaskan bahwa budaya tersebut merupakan warisan leluhur, bukan berasal dari negara lain. Upaya serupa juga dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal (Ranjabar, 2006: 34).

             Keanekaragaman budaya Indonesia adalah aset yang sangat berharga dan menjadi identitas bangsa. Namun di era globalisasi budaya lokal menghadapi tantangan besar akibat pengaruh budaya asing yang seringkali lebih diminati, terutama oleh generasi muda. Globalisasi dan kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup, nilai-nilai budaya, serta karakter masyarakat Indonesia, sehingga beberapa tradisi lokal mulai terpinggirkan. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti menampilkan budaya daerah dalam acara nasional dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam pendidikan dapat menjadi solusi untuk menjaga identitas budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun