Mohon tunggu...
Yoel Sihombing
Yoel Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Student

Hello, thanks for reading.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pentingnya Memiliki Kecerdasan Emosional (EQ) dan Mengetahui Cara Mengembangkannya

19 Juli 2021   21:16 Diperbarui: 25 Juli 2021   01:27 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan merupakan sejumlah kemampuan berpikir seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar, sebagai modal individu atau seseorang dalam menghadapi tantangan hidup.

Kecerdasan mempengaruhi bagaimana kemampuan seorang individu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya. Beberapa individu ada yang belajar dengan cepat, sedangkan individu lain belajar secara sedang atau lambat.

Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional (EQ) adalah salah satu dari empat (4) jenis index kecerdasan. Terdapat 3 jenis index kecerdasan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu:

  • IQ = Kecerdasan Intelektual (menalar, menggunakan bahasa, daya tangkap, dll.)
  • PQ = Kecerdasan Fisik (sehat secara fisik dan aspek ketubuhan (organ).)
  • SQ = Kecerdasan Spiritual (percaya diri, yakin dalam menjalani hidup, dll.)

Kecerdasan Emosional (sering disebut sebagai EQ atau Emotional Quotient) adalah index kemampuan, kapasitas, dan keterampilan diri yang dipersepsi individu untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola perasaan emosi diri sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap kelompok di lingkungannya.

Menjadi cerdas secara emosional berarti mampu mengelola diri sendiri, berempati dengan orang lain, berkomunikasi dan mengelola hubungan secara efektif, dan menjadi sadar diri dan sosial.

Cara kita menanggapi diri kita sendiri dan orang lain akan mempengaruhi lingkungan di mana kita berada, sebab hidup di dunia ini berarti kita harus siap untuk berinteraksi dengan berbagai jenis orang, dan menghadapi berbagai perubahan dan kejutan yang konstan.

Emosi Positif vs Emosi Negatif

Seperti yang dijelaskan di atas, memiliki kecerdasan emosional artinya seorang individu harus mampu menanggapi dan mengelola emosi dan perasaan diri sendiri dan orang lain. Menurut Richard L. Daft dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience, emosi itu sendiri dibagi menjadi dua (2), yaitu emosi positif dan negatif.

Emosi Positif terdiri dari:

  • Enjoyment (kenikmatan): kebahagiaan, hiburan, euforia, kesenangan, dll.
  • Love (kasih): kasih sayang, penerimaan, rasa hormat, keramahan, kepercayaan, kebaikan, pengabdian, dll.
  • Pride (kebanggan): kepuasan, martabat, harga diri, dan pemenuhan.
  • Relief (kelegaan): kepastian, kemudahan, kelepasan, dan kepuasan.

Sedangkan Emosi Negatif terdiri dari:

  • Anger (kemarahan): frustasi, kejengkelan, permusuhan, dll.
  • Sadness (kesedihan): kesuraman, mengasihani diri sendiri, kesepian, keputusasaan, depresi, dll.
  • Fear (ketakutan): ketidaknyamanan, kecemasan, kegugupan, kekhawatiran, kewaspadaan, kegelisahan, teror, panik, dll.
  • Guilt (rasa bersalah): malu, kecewa, penyesalan, dll.
  • Envy (iri): kecemburuan, dendam, kecurigaan, dengki.
  • Disgust (jijik): penghinaan, cemoohan, kebencian, keengganan, ketidaksukaan.

Memiliki kecerdasan emosional merupakan hal yang penting, sebab hal tersebut dapat bermanfaat bagi aspek-aspek penting kehidupan kita, seperti meningkatkan performa dalam pekerjaan atau sekolah, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, meningkatkan hubungan dengan sesama, dan meningkatkan kecerdasan sosial.

Lalu, bagaimana supaya kita dapat memiliki dan mengembangkan kecerdasan emosional (EQ)?

Untuk mengetahuinya, mungkin Anda bisa menjawab beberapa pertanyaan BENAR/SALAH yang sederhana ini terlebih dahulu:

  • Apakah Anda mengenal dan menyadari emosi yang Anda rasakan? B/S
  • Mampukah Anda mengelola perasaan dan emosi yang Anda rasakan itu? B/S
  • Mampukah Anda memotivasi diri sendiri dan mengontrol emosi Anda untuk menyelesaikan pekerjaan? B/S
  • Apakah Anda dapat merasakan dan mengenal emosi orang lain dan meresponinya secara efektif? B/S

Jika anda menjawab kebanyakan BENAR untuk pertanyaan-pertanyaan ini, maka kemungkinan Anda telah memiliki dan mengembangkan keterampilan yang menjadi dasar kecerdasan emosional (EQ).

Perlu diketahui, bahwa kecerdasan emosional (EQ) dapat dipelajari dan dikembangkan oleh semua orang, berikut adalah empat (4) kunci untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ):

  1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)
  2. Self-Management (Manajemen Diri)
  3. Social Awareness (Kesadaran Sosial)
  4. Relationship Management (Manajemen Hubungan)

1. Self-Awareness (Kesadaran Diri)

Definisi kesadaran diri menurut Richard L. Daft dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience mencakup kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi kita sendiri dan bagaimana emosi itu memengaruhi kehidupan dan pekerjaan kita. Ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional. Orang-orang yang berhubungan dengan emosi mereka lebih mampu membimbing hidup mereka sendiri. 

Seseorang dengan tingkat kesadaran diri yang tinggi belajar untuk memercayai perasaan dan emosi mereka dan menyadari bahwa perasaan ini dapat memberikan informasi yang berguna tentang keputusan yang sulit.

Self-Awareness juga berarti seseorang harus mampu menyadari kekuatan dan kelemahan dalam dirinya, dan mengembangkan diri nya berdasarkan kedua hal tersebut.

2. Self-Management (Manajemen Diri)

Setelah menyadari emosi dan perasaan yang dialami dalam diri sendiri, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah kita harus mampu menggunakan emosi tersebut untuk membuat keputusan yang konstruktif tentang perilaku kita.

Jika kita tidak dapat mengendalikan emosi kita dan menjadi stress, maka kita akan kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih, berpikir rasional, dan tidak mampu bertindak dengan bijaksana dan tepat.

Dengan memiliki kemampuan untuk mengelola stres dan tetap hadir secara emosional, maka kita dapat belajar menerima informasi yang buruk dan mengecewakan sekalipun dan tetap berpikir jernih tanpa membiarkan hal tersebut mengendalikan diri kita.

Kemampuan kita untuk mengelola perasaan-perasaan inti seperti kemarahan, kesedihan, ketakutan, atau kegembiraan bergantung pada kualitas dan konsistensi pengalaman emosional di dalam kehidupan kita masing-masing.

3. Social-Awareness (Kesadaran Sosial)

Kesadaran Sosial berarti seseorang dapat memahami orang lain. Seseorang yang memiliki kesadaran sosial berarti memiliki empati, yaitu mampu menempatkan dirinya pada posisi orang lain, merasakan emosi orang lain, memahami perspektif, dan memahami asumsi orang lain yang berbeda-beda.

Memperhatikan orang lain tidak akan mengurangi kesadaran diri kita sendiri. Justru dengan memberikan waktu dan upaya untuk benar-benar memperhatikan orang lain, maka sebenarnya kita akan mendapatkan wawasan tentang keadaan emosi kita sendiri serta nilai-nilai dan keyakinan kita.

4. Relationship Management (Manajemen Hubungan)

Manajemen hubungan mengacu pada kemampuan untuk terhubung dengan orang lain dan membangun hubungan yang positif. Seseorang dengan kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi menyadari dampak perilaku mereka terhadap orang lain, sehingga mereka akan memperlakukan orang lain dengan kasih sayang, kepekaan, dan kebaikan.

Bekerja dan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain adalah proses yang dimulai dengan kesadaran emosional dan kemampuan kita untuk memahami apa yang dialami orang lain. Setelah kesadaran emosional berperan, kita dapat secara efektif mengembangkan keterampilan sosial/emosional tambahan yang akan membuat hubungan kita jadi lebih efektif, bermanfaat, dan memuaskan.

Aspek kecerdasan emosional ini juga mengacu pada pengembangan orang lain, menginspirasi orang lain dengan visi yang kuat, belajar untuk mendengarkan dan berkomunikasi dengan jelas, meyakinkan, dan menggunakan pemahaman emosional untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang positif.

When dealing with people, remember you are not dealing with creatures of logic, but with creatures of emotion.

- Dale Carnegie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun