Mohon tunggu...
Yoel Gultom
Yoel Gultom Mohon Tunggu... Mahasiswa - BK UNIMED '18

Pria kelahiran 2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Unimed 2021: Kelurahan Sei Kera Hilir II Medan

9 September 2021   12:35 Diperbarui: 9 September 2021   12:40 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2) Potensi Non Fisik (Gotong Royong)

-- Potensi non fisik yang dimiliki oleh Kelurahan Sei Kera Hilir II adalah potensi gotong royong. Kegiatan gotong royong dapat dikategorikan sebagai potensi non fisik dari kelurahan ini dikarenakan kegiatan gotong royong ini dapat menjadi wadah untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di lingkungan Kelurahan Sei Kera Hilir II.

-- Kegiatan gotong royong ini rutin dilaksanakan oleh warga dan aparat pemerintahan Kelurahan Sei Kera Hilir II setiap hari Sabtu. Variasi kegiatan gotong royong yang dilakukan pun beragam, mulai dari pemeliharaan fasilitas umum, membersihkan rumah ibadah, membersihkan gorong-gorong untuk menyelesaikan permasalahan banjir, dan kegiatan-kegiatan lainnya merupakan suatu potensi non fisik yang harus terus dilestarikan agar kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat.

Dengan adanya revitalisasi desa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, baik berhubungan pada potensi bidang pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi. 

Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana keadaan tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan terhadap daerah itu sendiri 

Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan (sumber daya alam, sumber daya manusia, sejarah, makna, keunikan lokasi, dan citra tempat) dengan mengedepankan prinsip partisipatif dan mandiri sehingga masyarakat sasaran bukan hanya sebagi obyek, melainkan juga bagian dari subyek pemberdayaan. 

KKN UNIMED Kelurahan Sei Kera Hilir II yang berlangsung selama 30 hari mencoba menjadi jembatan adanya permasalahan yang ada. Dengan melakukan beberapa program yang diharapkan dapat membantu warga Sei Kera Hilir II mengatasi permasalahan yang terjadi dan tentunya melakukan literasi budaya yang ada tumbuh rasa cinta dan mengenal warisan budaya mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun