Pandemi Covid-19 sudah hampir satu tahun lebih melanda masyarakat dunia dan belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Dari hari ke hari, tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin meluas.Â
Hal ini berdampak pada berbagai sektor kehidupan, seperti ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, politik, keamanan, dan lain-lain.Â
Pada awal penyebaran Covid-19 di Indonesia, bahkan hingga saat ini banyak tindakan sebagian masyarakat yang berlebihan dan tidak terpuji, seperti pengusiran jenazah Covid-19 karena tidak boleh dimakamkan di daerahnya; pengucilan dan pengusiran tenaga medis yang positif Covid-19 yang merupakan barisan terdepan sebagai pahlawan kesehatan; mengonsumsi dan menyebarkan berita bohong atau hoaks tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya, seperti isu konspirasi Covid-19, bahaya vaksinasi, dan lain-lain; sikap melanggar protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker dan mengadakan acara/kegiatan yang menyebabkan kerumunan; sikap mengeyel/melawan petugas Satgas Covid-19 ketika terjaring di pos-pos pemeriksaan; tindakan kasar aparat dalam menegakkan aturan di masyarakat, serta adanya tindakan tidak terpuji yang dilakukan sejumlah oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 untuk mencari berbagai keuntungan, seperti penyalahggunaan dana bantuan sosial Covid-19, jual beli alat pelinding diri (APD) Covid-19 yang tidak sesuai aturan, dan lain-lain.
Pandemi Covid-19 yang penuh dengan ketidakpastian ini adalah momentum yang tepat bagi kita untuk bela negara dengan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam wujud perilaku dan tindakan sehari-hari, mulai dari diri sendiri dan hal-hal sederhana.Â
Untuk membumikan nila-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni keteladanan, pembiasaan, platform media sosial, dan lain-lain.
Membumikan Nilai-Nilai Pancasila melalui Keteladanan dan Pembiasaan
Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, keteladanan sikap dan tindakan dapat diimplementasikan di rumah, di sekolah, di lingkungan masyarakat, serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di rumah, orang tua harus menjadi teladan bagi anaknya dengan memberikan contoh perilaku yang baik. Memberikan contoh terus-menerus yang diikuti dengan pemantauan pada perilaku anak dapat membentuk kebiasaan pada anak (Sri Lestari, 2012: 162). Di sekolah, guru harus menjadi teladan bagi peserta didik dalam bersikap dan bertindak.Â
Guru merupakan seseorang yang mempunyai keahlian, kemampuan, sikap, dan perilaku yang pantas untuk dijadikan teladan atau contoh yang baik (Gunawan, I. 2016: 77-78). Oleh karena itu, guru memiliki peran yang cukup signifikan d sekolah dalam membumikan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik.
Di lingkungan masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama harus menjadi teladan bagi seluruh warga masyarakat dalam bersikap dan bertindak. Menurut Surbakti (1992:40) tokoh masyarakat adalah seseorang yang disegani dan dihormati secara luas oleh masyarakat dan dapat menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara.Â
Oleh karena itu, para tokoh agama/tokoh masyarakat harus memberikan contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, terlebih saat pandemi Covid-19.