Mohon tunggu...
Yocelyn Shakila
Yocelyn Shakila Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keceriaan di Rumah Nenek

3 November 2024   21:16 Diperbarui: 3 November 2024   21:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di hari Minggu yang cerah. Aku berkumpul bersama keluarga besar di rumah nenek. Rumah begitu ramai karena seluruh anggota keluarga berkumpul di sana.

Pagi itu kami memulai rutinitas dengan jogging bersama di sekitar kompleks rumah nenek. Aku memilih untuk berlari bersama sepupu-sepuku. Dan kami pun beradu cepat. Siapa pun yang tiba lebih dulu di rumah akan mendapatkan es krim dari tante dan ibuku. Dengan semangat kami saling bersaing sambil tertawa dan bercanda.

Sementara itu orang tuaku bersama ayah, ibu, om, dan tante, memilih untuk berjalan santai. Bercengkrama dan membahas pekerjaan mereka.

Setelah berlari aku dan Jenan sepupuku berhasil memenangkan lomba tersebut. Kami pun mendapatkan dua es krim dari ibu dan tante. Sementara sepupu yang lain hanya mendapatkan satu.

Kebahagiaanku semakin bertambah. Saat Jenan yang sangat menyukai es krim secara diam-diam mengambil jatah es krim adiknya yang ada di dalam kulkas. Dia sangat menikmati es krimnya.

Adik Jenan yang sedang bermain di pekarangan. Kemudian masuk ke dalam rumah dan mencari es krimnya. Namun saat membuka kulkas. Ia tidak menemukan es krimnya.

Dengan muka kesal Jenan mendekati adiknya dan menjulurkan lidahnya. Adik Jenan pun merengek "Es krim adee dimakan dajee!"

Akhirnya bunda meminta Jenan untuk membeli es krim untuk adiknya. Dengan enggan Jenan setuju. Aku yang sedang duduk santai di ruang keluarga ditarik secara tiba tiba. "Temani aku ke warung bunda menyuruhku untuk membelikan es krim untuk adee" ujarnya.

Aku pun pasrah dan mengikuti Jenan. Begitu sampai di pagar rumah tiba-tiba ibu memanggil kami. "Tolong beli bahan-bahan untuk membuat ayam lado hijau koto gadang" katanya.

Ibu memberikan selembar kertas berisi daftar bahan-bahan yang harus kami beli:

1. 500 gr ayam

2. 100 gr cabai hijau

3. 50 gr bawang merah iris

4. 50 gr bawang merah utuh

5. 5 gr bawang putih

6. 2 buah tomat hijau

7. 1 lembar daun kunyit

8. 3 lembar daun salam

9. 4 lembar daun jeruk

10. 2 batang serai

11. 1 ruas kunyit

12. 1 ruas jahe

13. 1 ruas lengkuas

14. 65 ml santan kental

15. Secukupnya air

16. Secukupnya garam

Kami pun berangkat ke warung untuk membeli bahan-bahan tersebut. Sesampainya di warung. Kami harus antri karena tempat itu sangat ramai.

Ketika giliran kami tiba, tiba-tiba ada seorang ibu yang menerobos antrian. Dengan emosional, Jenan berkata "Antri dong Bu! Saya sudah lama berdiri di sini eh ibu malah memotong antrian!"

Dengan wajah memerah karena malu. Ibu itu pun mundur. Kami membeli semua bahan yang diperlukan sesuai selembaran kertas dan juga membeli es krim untuk adik Jenan. Serta teh botol untuk menghilangkan dahaga di cuaca yang terik.

Sesampainya di rumah. Kami meletakkan bahan-bahan tersebut di dapur. Nenek, ibu, tante, dan mama mulai mengolah semua bahan dengan telaten. Sementara itu Jenan dan aku merebahkan badan di sofa ruang keluarga.

"Duuh kok panas sekali sih di rumah nenek ini?" keluh Jenan. Adik Jenan hanya tertawa melihat abangnya yang menggerutu itu. Kami pun beristirahat sejenak sambil bermain game.

Beberapa saat kemudian Jenan mengajakku ke dapur untuk membantu memasak. Di dapur aku melihat bahan-bahan yang kami beli tersusun rapi di atas meja makan.

Aku pun membaca resep cara membuat ayam lado hijau koto gadang:

1. Cuci bersih ayam, beri bumbu ungkep, lalu rebus hingga setengah matang.

2. Siapkan dedaunan.

3. Blender cabai hijau dan bawang merah.

4. Ulek bawang putih, jahe, kunyit, dan lengkuas hingga halus.

5. Goreng irisan bawang merah hingga harum, lalu masukkan potongan tomat.

6. Masukkan bumbu halus yang sudah diulek, beri daun salam, kunyit, dan daun jeruk. Aduk hingga bumbu matang.

7. Masukkan cabai hijau yang sudah diblender, beri santan, garam, dan gula.

8. Masukkan ayam dan tambahkan air hingga ayam terendam.

9. Jika air sudah menyusut dan berminyak, tes rasa dan matikan api kompor.

10. Ayam lado hijau koto gadang siap disajikan.

Beberapa jam kemudian tante memanggil kami untuk makan siang bersama. Kami berlarian menuju dapur. Sangat antusias untuk menikmati hidangan. Dengan ceria adik Jenan berteriak, "Ayam buatan nenek, bunda, ibu, mama, dan tante sangat lezat!" Kami pun tertawa melihat tingkah lucunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun