"Sampai kapan kalian akan terus seperti ini? Sudah berapa kali Ibu bilang jangan bermain bola di dalam kelas? Kalian ini bandel sekali dan tidak mau mendengarkan Ibu!" bentak Ibu Rika, nada suaranya semakin tinggi.
Denis yang tampak merasa bersalah mencoba menjelaskan "Maaf, Bu. Kami tidak sengaja, kami hanya ingin bermain sebentar."
"Tidak ada kata tidak sengaja dalam hal ini! Kalian harus bertanggung jawab atas tindakan kalian!" jawab Ibu Rika dengan tegas, wajahnya memerah karena marah.
Amarah Ibu Rika semakin memuncak. "Kalian semua harus merenungi tindakan kalian! Ibu sudah berusaha keras untuk kalian, dan ini balasan dari kalian?" serunya, mengungkapkan kekecewaannya. Semua siswa terdiam. Tiba tiba suasana kelas menjadi sangat tegang.
Denis dipanggil ke ruang wakil. Ibu Rika memarahi seluruh siswa dan mengungkapkan kekecewaannya. Ia bahkan sampai menangis di hadapan kami. "Kalian tahu betapa beratnya tugas Ibu sebagai wali kelas? Ibu sudah berusaha keras untuk kalian, tapi kalian tidak menghargai usaha Ibu," tangis Ibu Rika.
Salah seorang siswa bertanya cemas, "Bu, apa yang akan terjadi pada kami?"
Ibu Rika menjawab dengan suara bergetar, "Katakan kepada wakil untuk mengganti wali kelas sekarang juga. Ibu akan menceritakan seluruh perbuatan kalian kepada wakil."
Anak-anak kelas Neira terdiam dan merenungi kesalahan mereka. Mereka berjanji satu sama lain untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut lagi. Serta berharap bisa memperbaiki keadaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H