Mohon tunggu...
Yohanes Bara
Yohanes Bara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Founder TOBEMORE Learning Center Bekerja di Majalah BASIS dan Majalah UTUSAN

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Posesif: Ibu yang Mengerikan

28 November 2017   09:24 Diperbarui: 28 November 2017   11:33 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posesif adalah gambaran nyata betapa mengerikannya seseorang yang mengalami defisit afeksi, segala dalam hidupnya bukanlah untuk kemerdekaan dan kebahagiaan, namun pemenuhan rasa ingin dihargai, dihormati, dan diapresiasi. Akan terus dilakukan selama ia mendapat penghargaan, penghormatan, dan apresiasi, namun destruktif jika ia tak mendapatkan. Seperti ketika Lala menolak kuliah di Bandung, Yudhis justru semakin beringas.

Tak mudah menyembuhkan defisit afeksi, perlu daya upaya mengurai sejarah hidup hingga menemukan akar lukanya, yang sering kali justru oleh orang tua ketika ia kecil. Menurut psikologi, luka yang menyebabkan defisit afeksi itu terjadi pada usia 0 hingga 5 tahun, usia yang sulit diingat-ingat, apalagi diurai. Namun dengan bimbingan ahli dalam bidang ini, defisit afeksi akan dapat diselesaikan.

Mengapa defisit afeksi harus disembuhkan? Sebab sikap selalu ingin dipuji, dihargai, dan diapresiasi ini akan terus hingga tua. Mudah saja tahu seseorang itu "Yudhis" atau bukan. Lihatlah begitu banyak orang yang galau mencari perhatian di media sosial, menghitung jumlah like dan tanggapan, dan akan murung jika tidak mendapatkannya.

Jika melakukan sesuatu dengan tujuan ingin dipuji, dihargai, dihormati, diapresiasi maka jelas sedang mengalami defisit afeksi. Ditambah lagi bersikap destruktif jika tak mendapatkan pujian, penghargaan, penghormatan, dan apresiasi. Jelas, sedang menjadi "Yudhis".

Yohanes Bara

Bekerja di Majalah BASIS dan Majalah UTUSAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun