Itu kisah sepuluh tahun yang lalu. Gadis cilik itu sudah besar sekarang. Akulah gadis itu. Setiap saat dalam doaku aku selalu bersyukur pada Tuhan karena mengirimkan malaikat padaku, atau mungkin wanita itu adalah Tuhan dalam wujud wanita, entahlah.
Wanita itu mengajakku makan di McDonalds, mengajarku arti kehidupan. Katanya hidup layak untuk diperjuangkan. Katanya aku hidup di dunia karena Tuhan yang menghendakinya, karena aku adalah bagian dari rencana Tuhan.
Aku dimasukannya ke sebuah panti asuhan, katanya agar aku dapat membantu anak lain seumurku di sana. Aku dimasukkan sekolah terbaik, dan dia mencukupkan semua kebutuhanku.
Hari ini, aku berada di pesawat yang menerbangkanku ke luar negeri untuk sekolah. Aku berharap suatu saat nanti aku akan kembali untuk anak-anak di negeriku. Kalau aku tidak bisa mengubahkan bangsaku, setidaknya aku mengubahkan hidup satu orang seperti wanita itu mengubahkan hidupku.
—-
Ini hanyalah cerpen. Tapi kasus yang terjadi pada bangsa kita memang sudah seserius ini. Begitu banyak gelandangan kecil diperkosa hingga mereka memiliki anak dalam usia sangat muda. Walau hanya cerpen. tapi saya berharap ini dapat menginspirasi para pembaca untuk berbuat sesuatu bagi bangsa kita tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H