Legalisasi Ganja di Thailand, Masyarakat Diizinkan Tanam Ganja di Rumah

Thailand merupakan salah satu negara penghasil ganja terbesar di tahun 80-an. Kebutuhan ganja sebagai tanaman medis di Thailand cukup tinggi, karena ganja telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Penggunaan ganja sebagai obat tradisional di Thailand memiliki banyak manfaat, termasuk ganja yang direkomendasikan sebagai perangsang nafsu makan, pelemas otot, obat penenang, antikonvulsan dan bahkan sebagai pengobatan kecanduan opium.

 Selain itu, ganja secara tradisional juga digunakan di beberapa daerah disana seperti penggunaan dalam bumbu tradisional Thailand "Kway Teeow Rua" dan penggunaan serat tanaman ganja sebagai produk tekstil dan pakaian yang biasa digunakan di negara tersebut. Tidak hanya itu saja, ganja juga digunakan sebagai pemanfaatan hemp sebagai lapisan sarung tangan dalam bela diri Muai Thai.

Hingga pada tahun 1979 pemerintah Thailand saat itu mulai mengumumkan Undang-Undang Pengendalian Narkotika, yang ditugaskan oleh pemerintah Amerika Serikat melalui Kantor Badan Pengendalian Narkotika (ONCB). Sejak Amerika Serikat pertama kali menyatakan bahwa ganja sangat berbahaya dan tidak memiliki tujuan pengobatan, Thailand mengatakan hal yang sama, meskipun ganja telah lama digunakan secara luas di negara ini. Alasan pengesahan Undang-Undang Thailand adalah karena Thailand dan Amerika Serikat memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Amerika Serikat.

Seiring berkembangnya negara dan pergantian rezim yang berkuasa, Thailand secara resmi mengeluarkan kebijakan baru yang melegalkan tanaman ganja (mariyuana) untuk ditanam dan dikonsumsi warga Thailand pada 9 Juni 2022. Terkait kebijakan baru legalisasi ganja Thailand, yang diterapkan pada 2022, pemerintah Thailand melakukan sejumlah pertimbangan hingga pada akhirnya Thailand memutuskan untuk melegalkan ganja di negaranya. Pertimbangan yang dilakukan oleh pemerintah Thailand tersebut juga berdasar kepada Kepentingan Nasional suatu negara tersebut, Adapun Kepentingan Nasional negara Thailand tersebut antara lain:

1. Kepentingan Ekonomi

Kepentingan ekonomi adalah kepentingan yang dilakukan suatu negara untuk menjamin kesejahteraan warga negara tersebut. Merujuk pada negara Thailand, Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul menyatakan bahwa pemerintah Thailand membuka kesempatan kepada seluruh rakyat Thailand untuk terlibat dalam budidaya ganja di rumah mereka dan menjual hasil panen mereka kepada pemerintah. Tujuan orang-orang membudidayakan ganja ini,  tidak hanya digunakan untuk pendapatan pemerintah Thailand, tetapi juga untuk kepentingan ekonomi negara tersebut.  

2. Kepentingan Integritas Wilayah

Dalam pengertian tentang Kepentingan Integritas Wilayah, Thailand memanfaatkan daerah kawasannya sebagai Golden Triangle. Itu adalah wilayah perbatasan antara Thailand, Myanmar, dan Laos. Lokasi yang strategis ini tentunya memberikan efek yang mendukung juga bagi Thailand dalam memasarkan ganja sebagai pengobatan medis dan menjadi negara yang memiliki power.

3. Kepentingan Pertahanan Diri

Tujuan dari Kepentingan Pertahanan Diri dalam konsep ini yaitu untuk mempertahankan diri agar negara yang memiliki power besar tidak melakukan atau merebut kekuasaan yang nantinya dapat menimbulkan perpecahan. Konsep Kepentingan Pertahanan Diri tidak serta merta memiliki pengertian bahwa pertahanan didasarkan pada letak geografis negara tersebut, tetapi berkaitan dengan cara menggunakan kekuatan domestik untuk memperoleh kepentingannya sendiri. 

Jika dikaitkan dengan Thailand, Kepentingan Pertahanan Diri adalah menjaga stabilitas politik dalam negeri Thailand. Seperti yang diketahui, Thailand pernah menjadi negara yang dengan tegas menyatakan akan melakukan apa saja terhadap pengguna tanaman ganja, para petani, dan lainnya.  Selain itu, menahan ancaman dari luar batas teritorial, yakni penyelundupan obat-obatan terlarang di Golden Triangle yang dapat membahayakan Thailand sendiri.