Hubungannya dengan Radit berkembang perlahan. Radit tidak mencoba menggantikan Fajar di hati Rani, tapi ia memberinya ruang untuk sembuh. Bersama Radit, Rani menemukan kembali sisi dirinya yang hilang: kebahagiaan sederhana, tawa tanpa beban, dan harapan untuk masa depan.
Meski cinta pertama Rani berakhir dengan luka, ia sadar bahwa itu adalah bagian dari perjalanan hidup. Kini, bersama Radit, ia merasa menemukan cinta yang berbeda---tidak sempurna, tapi nyata. Cinta yang tidak hanya tentang mengagumi seseorang, tapi juga tentang saling melengkapi dan tumbuh bersama.
Dan ketika Rani kembali ke desa untuk menyelesaikan artikel terakhirnya tentang perpustakaan "Rembulan," ia melihat Laila dan Fajar dari kejauhan. Mereka tampak bahagia, bekerja berdampingan seperti dua jiwa yang saling melengkapi.
Alih-alih rasa sakit, yang kini Rani rasakan adalah ketenangan. Ia tersenyum, tahu bahwa cinta sejati tidak selalu berarti memiliki. Kadang, cinta berarti melepaskan, menerima, dan melanjutkan hidup dengan hati yang lebih kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI