Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Rembulan Di Balik Jendela (Bagian 5)

23 Januari 2025   21:07 Diperbarui: 23 Januari 2025   21:07 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Ujian Kesetiaan"

Setelah bertahun-tahun bersama, kehidupan Laila dan Fajar akhirnya mapan. Taman baca "Rembulan" berubah menjadi perpustakaan besar yang menjadi kebanggaan desa. Mereka juga memiliki rumah yang nyaman dengan halaman penuh bunga, seperti impian Laila dahulu. Kehidupan mereka terlihat sempurna dari luar, namun takdir selalu punya cara untuk menguji kekuatan cinta.

Suatu hari, saat Laila sedang merapikan tumpukan buku di perpustakaan, seorang wanita muda bernama Rani datang. Rani adalah seorang jurnalis yang sedang melakukan penelitian tentang keberhasilan taman baca mereka. Ia ceria, ambisius, dan tampak penuh kekaguman pada Fajar.

Laila menyadari bagaimana Rani sering mencari perhatian Fajar, baik dengan pertanyaan-pertanyaan panjang tentang desain perpustakaan maupun dengan pujian-pujian kecil yang terlalu sering. Awalnya, Laila mencoba mengabaikan perasaan tak nyaman itu, berusaha percaya sepenuhnya pada Fajar.

Namun, lambat laun, kekhawatirannya semakin sulit diabaikan. Rani mulai sering datang, bahkan di waktu-waktu yang tak wajar. Ia membawa kopi untuk Fajar, menawarkan bantuan, dan berbicara dengan nada yang terlalu akrab. Laila menyimpan semua rasa itu dalam diam, takut menyuarakan kecemasannya akan dianggap sebagai rasa cemburu yang tak berdasar.

Sampai suatu malam, ketika Fajar pulang terlambat karena harus "menyelesaikan proyek bersama Rani," Laila merasa beban di hatinya tak bisa lagi ditahan.

"Fajar," ucapnya ketika mereka duduk di meja makan. Suaranya terdengar tenang, meski hatinya bergetar. "Apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Rani?"

Fajar terkejut, namun ia segera menjawab dengan jujur. "Tidak ada apa-apa, Laila. Aku hanya membantunya dengan penelitian, itu saja."

"Tapi kenapa aku merasa seolah dia mencoba masuk ke dalam hidup kita?" tanya Laila, matanya penuh luka.

Fajar terdiam. Ia tahu Rani memang sering mencari perhatiannya, tapi ia tidak pernah menganggapnya lebih dari sekadar kolega. Namun, melihat rasa sakit di wajah Laila membuatnya sadar bahwa ini bukan soal benar atau salah, melainkan soal perasaan.

Fajar menggenggam tangan Laila. "Aku minta maaf jika kehadirannya membuatmu merasa seperti ini. Tapi percayalah, Laila, hatiku hanya untukmu. Aku akan menyelesaikan semuanya dengan Rani."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun