Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis Senja

6 Juli 2024   18:44 Diperbarui: 6 Juli 2024   18:52 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerimis turun perlahan

Menyentuh bumi, lembut

Seperti pelukan rindu yang jauh

Baca juga: Mimpi Senja

Membawa pesan dari langit kelabu

Tetesan  hujan menari di udara
Berpadu dalam simfoni alam
Menghias senja dengan irama
Mengalun pelan, membelai hati yang sepi

Pepohonan bergoyang lembut
menyambut setiap tetes dengan riang
seperti tangan ibu yang penuh kasih
menyapu duka dengan sentuhan halus

Jalanan berkilau basah
Mencerminkan langit yang muram
Seperti kanvas yang dilukis
Dengan warna perak dan abu

Baca juga: Kopi Senja

Angin membawa wangi tanah
Menguar di antara aroma hujan
seperti kenangan masa lalu
menghangatkan hati yang dingin

Baca juga: Senja Terusik

Bunga-bunga tersenyum malu
menyambut gerimis dengan kelopaknya
Seperti bibir yang berbisik cinta
menyapa dunia dalam keheningan

Gerimis menjadi lagu senja
mengisi ruang dengan harmoni tenang
seperti puisi yang tak terucap
menyentuh jiwa dengan kelembutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun