Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wajarkah Meninggalkan Orangtua di Panti Jompo?

4 Juni 2024   00:05 Diperbarui: 4 Juni 2024   00:55 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, di sisi lain, ada juga argumen bahwa orang tua sebaiknya tetap bersama keluarga. Nilai-nilai budaya di Indonesia sangat menekankan pentingnya menjaga dan merawat orang tua di rumah sebagai bentuk rasa hormat dan tanggung jawab keluarga. Banyak yang percaya bahwa lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang lebih baik bagi kesejahteraan emosional dan mental orang tua dibandingkan dengan panti jompo.

Pada akhirnya, keputusan ini harus diambil dengan pertimbangan yang matang dan komunikasi terbuka antara anggota keluarga. Kesejahteraan orang tua harus menjadi prioritas utama. 

Jika panti jompo dipilih, penting untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut memiliki reputasi yang baik dan mampu memberikan perawatan yang manusiawi dan bermutu. 

Sebaliknya, jika merawat di rumah adalah pilihan yang diambil, keluarga harus siap dengan komitmen waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk merawat orang tua dengan baik.

Kesimpulannya, apakah wajar atau tidak meninggalkan orang tua di panti jompo sangat tergantung pada situasi individual dan kebutuhan khusus orang tua. Keputusan ini harus diambil dengan hati-hati, memperhatikan kesejahteraan fisik dan emosional orang tua serta kemampuan keluarga untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun